Kisah inspiratif datang dari seorang Ayah bernama Hosni (42), seorang difabel dari Desa Tegaljati, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Hosni terlahir dengan kondisi berbeda, dimana kakinya tidak sempurna yang membuat langkahnya berbeda dari orang lain.

Hosni merupakan seorang ayah dua anak. Sehari-hari ia mencari nafkah dengan menjadi buruh tani dengan upah 25 ribu perharinya.

Terlahir dengan kondisi berbeda tidak membuat Hosni patah arang, setiap hari ia getol bekerja supaya bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Disela waktunya, Hosni menyempatkan diri untuk mengajarkan anak-anak di lingkungan rumahnya ilmu agama islam dan Al Quran. Ia melakukan kegiatan mulia ini tanpa dibayar.

Kepada tim relawan Rumah Yatim Jawa Timur, Hosni mengatakan jika istrinya mengalami sakit di bagian pangkal hidung. Dimana ada benjolan besar yang terasa sakit dan mengganggu pernapasan dan aktivitas sang istri. Ia sangat ingin membawa istrinya ke dokter, namun semua itu belum juga dilakukan karena terbentur biaya.

"Benjolan di hidung istri semakin besar dan terasa sakit, kalo lagi menunduk matanya katak mau copot. Saya pengen bawa dia berobat, tapi jangankan untuk itu, untuk makan aja sering kurang," ujar Hosni.

Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Jawa Timur memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci untuk Hosni. Bantuan ini diberikan untuk membantu meringankan beban serta memenuhi kebutuhan harian Hosni dan keluarga sampai beberapa bulan kedepan.

"Alhamdulilah pak Hosni dan istrinya sangat senang dan bersyukur bisa menerima bantuan ini, tak lupa mereka pun mengucapkan terima kasih dan memanjatkan doa untuk kebaikan para donatur yang telah membantu mereka melalui perantara Rumah Yatim," tutur Asep Salah satu relawan Rumah Yatim Jatim.