Sebentar lagi kita akan menyambut hari raya iedul adha 1444H/2023 , yang pelaksanaannya sudah diputuskan pada tanggal 29 Juni 2023 telah mendorong antusiasme masyarakat dalam berburu hewan qurban yang semakin terasa, namun meskipun ada perbedaan dalam pelaksanaannya kita harus saling menghormati yang penting penyelenggaraannya tidak keluar dari adab-adab syar’i yang dicontohkan.
Menurut Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada dalam kitabnya Mausuuatul Aadaab al-Islaamiyyah, menyembelih hewan kurban pada hari raya Idul Adha merupakan bagian dari syiar Islam yang nyata. Rasulullah SAW pun menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha. maka dari itu kita perlu memperhatikan adab-adab berikut :
- Niat , Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits) Setiap amalan bergantung pada niatnya, begitu pula dalam berkurban. Niatkan dalam hati bahwa kurban yang dilakukan adalah untuk Allah SWT. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:.
Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, kurbanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. al-An’am: 162)
- Memakai Pisau Yang Tajam , Dari Syadad bin Aus, beliau berkata, “Ada dua hal yang kuhafal dari sabda Rasulullah yaitu Sesungguhnya Allah itu mewajibkan untuk berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan cara yang baik. Demikian pula, jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian tajamkan pisau dan kalian buat hewan sembelihan tersebut merasa senang” (HR Muslim).
- Tidak Memperlihatkan Hewan Lain Yang Hendak Disembelih , Bagi orang yang menyembelih, hendaknya memperhatikan perasaan hewan dan tidak membuatnya takut maupun gelisah.
- Berqurban Dengan Hewan Yang Diperbolehkan, Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka. (QS. al-Hajj: 34)
- Penyembelihan Memotong Empat Urat , Yaitu dua urat nadi, tenggorokan, dan kerongkongan. Selain itu, leher Udhhiyah tidak boleh terputus saat penyembelihan. Setelah terputus empat urat saluran tersebut hingga darah mengucur, maka Udhhiyah tersebut dibiarkan hingga terdiam dan tidak langsung dikuliti. Apabila hewan yang telah disembelih tersebut langsung dikuliti, dikhawatirkan akan merasa kesakitan. Mungkin saja di antara hikmahnya adalah agar darah Udhhiyah tersebut keluar secara keseluruhan dan itu lebih baik, sehingga aman dan menghindarkan dari berbagai mudarat saat dimakan.
Nah sohibul Qurban , berqurban di rumah-yatim.org tentunya anda tak perlu khawatir karena pelaksanaannya sesuai syariat.
Author
Rizqi Astera Ayuningtyas