Allah SWT memberikan kemudahan hidup atau rezeki, kebahagiaan dan kenikmatan dunia kepada setiap orang yang Allah SWT kehendaki. Kemudahan hidup tersebut dapat menjadi peringatan atau ujian yang bisa menjadi peringatan akan azab Allah, apabila diberikan terhadap orang yang sering meninggalkan ibadah dan masih merasa tenang dalam kemaksiatannya. 

Banyak orang yang lalai dalam beribadah kepada Allah SWT, malahan diberikan harta yang berlimpah dan kemudahan hidup oleh Allah SWT dalam Islam kenikmatan dunia itu dikenal dengan sebutan istidraj. 

Peringatan istidraj tertera di dalam QS. Al An'am ayat 44 yang berbunyi sebagai berikut. 

فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ

Artinya: "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al An'am: 44).

Di dalam Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali, istidraj adalah pembiaran. Yaitu pembiaran sebab tidak mau berhenti melaksanakan hal-hal yang memalukan (maksiat). Istidraj ialah peringatan keras dari Allah SWT.

Seorang mukmin senantiasa merasa takut dengan istidraj, dimana kenikmatan semu yang sesungguhnya adalah murka Allah SWT. Akan tetapi sebaliknya, orang-orang yang lalai dan tidak beriman akan menganggap bahwa kesenangan atau kemudahan hidup yang mereka dapatkan merupakan sesuatu yang pantas atau berhak mereka peroleh.

Cara mudah untuk mengenali kesenangan yang datangnya dari kemurahan Allah SWT dengan istidraj ialah dilihat dari ketakwaan. Apabila seseorang tersebut taat melaksanakan perintah Allah SWT bisa jadi nikmat atau kemudahan hidup yang diterima adalah kemurahan dari Allah SWT. Begitu juga sebaliknya jika orang tersebut lalai sering bermaksiat bisa jadi merupakan kenikmatan tersebut termasuk dalam istidraj. 

Jadi kemudahan hidup tak selalu merupakan anugerah, bagi Muslim bisa saja itu adalah sebuah ujian.