Setelah memberikan bantuan bahan pokok untuk Deva (14), Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat kembali menghadirkan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, perlengkapan sekolah, kacamata, makanan ringan, bingkisan buah dan perlengkapan mandi mencuci untuknya.
Bantuan tersebut diserahkan langsung di kediaman Deva di Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak.
Raut wajah bahagia ditunjukan Deva dan ibunya ketika menerima bantuan ini. "Alhamdulillah seneng banget bisa menerima bantuan sebanyak ini. Bantuan ini sangat berarti dan membantu kami. Terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan bantuan ini. Semoga para donatur selalu diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan berkah, serta dimudahkan semua urusannya oleh Allah," tutur nya.
Sementara itu, menurut penuturan Multi, salah satu relawan Rumah Yatim Kalbar, sebelum bantuan tersebut diberikan, tim terlebih dahulu mengajak Deva berbelanja ke salah satu swalayan besar di Kota Pontianak.
Selama disana Devan diajak belanja perlengkapan sekolah seperti tas dan alat tulis, lalu diajak membeli sembako, perlengkapan mandi mencuci, makanan ringan, bingkisan buah dan kacamata.
"Alhamdulillah karena Deva sudah bisa kembali sekolah, jadi kami mengajak dia membeli perlengkapan sekolah yang belum dia beli, kami pun mengajak Deva membeli sembako dan kebutuhan lainnya, udah itu kami mengajak Deva makan dan membeli kacamata. Kebetulan Deva punya silinder sehingga dia sangat membutuhkan kacamata," paparnya.
Multi sangat bersyukur karena setelah satu tahun putus sekolah, akhirnya Deva bisa kembali sekolah dan sudah jarang bekerja karena kebutuhan sehari-hari nya sudah dibantu sodaranya.
"Mudah-mudahan Deva bisa terus sekolah dan semangat dalam belajarnya. Terima kasih kepada semua donatur yang sudah membantu Deva melalui Rumah Yatim. Semoga bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur," ujarnya.
Diketahui, sejak almarhum ayahnya sakit stroke, Deva memilih bekerja sebagai buruh pengantar galon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan ini dilakukannya setiap pulang sekolah, tepatnya setelah Deva selesai mengurus ibu dan ayahnya ang sakit stroke.
Dalam sehari, penghasilan yang didapat Deva tidak banyak, yakni hanya 3 sampai 10 ribu saja. Beruntung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Deva dibantu kakaknya yang bekerja diluar kota, sehingga ia tidak terlalu kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Karena keterbatasan biaya, Deva yang saat itu baru lulus SD terpaksa tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke bangku menengah pertama.
#pejuangkebaikan, mari lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi anak yatim yang merasakan manfaatnya. Salurkan donasi terbaikmu melalui rumah-yatim.org, silakan klik tombol donasi.
Author
Sinta Guslia