Pada Kamis, (07/12/23) Rumah Yatim regional Jabodetabek telah menyalurkan program bantuan UMKM untuk Melina sebagai penerima manfaat.
Program bantuan UMKM tersebut diberikan secara langsung oleh tim relawan Rumah Yatim Jabodetabek kepada Melina di rumahnya yang beralamat di Jalan Parung Banteng Gang Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.
Kali ini tim Rumah Yatim regional Jabodetabek menyalurkan bantuan UMKM berupa warung jajanan dan bahan-bahan untuk berjualan, Melina akan berjualan jajanan dan sembako agar bantuan ini bisa terus berkembang dan bisa memenuhi kebutuhan Melina kedepannya serta Rumah Yatim regional Jabodetabek melakukan pembayaran tunggakan biaya sekolah Melina.
Melina atau biasa disebut Amel merupakan gadis belia yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama kelas 3 saat ini ia harus berjuang seorang diri untuk memenuhi kebutuhannya dengan berjualan tutut keliling, ia berjualan tutut di sekitar perkampungan di daerah Parung Banteng, sesudah pulang sekolah yaitu jam 2 siang.
Sebelum memulai berjualan Amel tidak lupa untuk merawat neneknya tercinta yang memiliki penyakit darah tinggi dan asam urat. Tutut yang dijual Amel merupakan milik sendiri yang ia cari di perairan persawahan di daerah tempat Amel tinggal, lalu ia bersihkan dan dimasak kemudian dijual, untuk harga tutut yang dijual Amel memberi harga Rp2.000 per plastik.
Keuntungan yang didapat dalam sehari Amel bisa mendapatkan hanya Rp15.000 sampai Rp20.000 tetapi tidak jarang Amel pernah dalam sehari tutut yang dijualnya tidak laku sama sekali dan terpaksa harus pulang dengan tangan kosong.
Amel merupakan anak yatim setelah ditinggal oleh almarhum ayahnya pada usia 4 tahun sebab kecelakaan angkot dan parahnya lagi Ibunya menelantarkan dan meninggalkan Amel di usia 5 tahun hingga saat ini.
Sekarang Amel hanya tinggal bersama nenek yang sudah tidak sehat karena memiliki penyakit mereka tinggal di sebuah kontrakan yang tidak layak di huni sebab bangunannya terbuat dari triplek dan beralaskan sebagian semen.
Amel dan nenek merasa kebingungan untuk membayar kontrakan yang sudah menunggak sampai tiga bulan sebesar 1,5 juta dan biaya sekolah Amel juga menunggak sampai 4,8 juta dan hingga saat ini semuanya belum terbayarkan. Namun untuk kontrakan sang pemilik kontrakan berbaik hati memberikan keringanan dalam membayar yaitu dengan mencicil dengan uang seadanya.
Namun untuk biaya pendidikan apabila tidak terlunasi Amel tidak bisa melanjutkan sekolah kejenjang selanjutnya. Amel merupakan anak yang sangat pandai dan berprestasi dikelasnya ia sering mendapatkan peringkat 3 teratas dikelasnya.
Sang nenek juga sering menjual perabotan rumah tangga supaya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Sakitnya nenek hingga sekarang pun belum dilakukan tindakan medis karena tidak memiliki biaya untuk berobat dan tidak memiliki BPJS hanya mengkonsumsi obat warung dan jamu herbal.
Amel dan nenek berharap suatu saat nanti semua hutang yang sedang ditanggung olehnya dapat terlunasi apalagi biaya pendidikan supaya Amel dapat melanjutkan sekolah kejenjang selanjutnya.
Amel mempunyai cita-cita menjadi polwan supaya dapat mengabdi untuk negara dan bisa membuatkan nenek usaha yang dulunya pernah digeluti, tetapi saat ini sudah tidak, akibat terkendala oleh biaya.
Amel sangat bahagia sekali ketika mendapatkan bantuan UMKM dari Rumah Yatim Jabodetabek, Ia juga sangat berterima kasih kepada tim relawan Rumah Yatim Jabodetabek serta para donatur yang telah berbaik hati berbagi rezekinya dalam program ini.
Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk Amel dan neneknya, sehingga bisa meringankan beban ekonomi mereka.
Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dan juga program-program yang ada di Rumah Yatim dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh