Home / Rubrik / Berita

Mengapa Dapat Terjadi Social Loafing?

gambar-headline
Indonesia Post Views: 283

Social loafing yaitu fenomena pada saat seseorang kurang berkontribusi dalam suatu tugas pada saat bekerja di suatu kelompok dibandingkan dengan bekerja individu.

 

Ketika bekerja secara individu banyak orang yang lebih berusaha, tetapi pada saat diikut sertakan dalam suatu kelompok, usaha dari orang tersebut malah berkurang. 

 

Lalu mengapa dapat terjadi social loafing? 

 

Seorang social loafer tidak ingin melakukan usaha dengan maksimal ketika mengerjakan tugas kelompok. Dirinya memiliki pandangan bahwa tugas tersebut akan diselesaikan oleh teman yang ada dalam satu timnya. 

 

Seperti pada penelitian yang dilaksanakan oleh Steven J. Karau dan Kipling D. Williams (1993) telah menghubungkan kemalasan sosial dengan tujuan yang hendak dicapai saat bekerja dalam kelompok.

 

Seseorang mungkin saja memiliki ekspektasi lebih rendah ketika bekerja dalam sebuah kelompok. Mereka juga seringkali tidak menghargai hasilnya seperti pada saat mengerjakan tugas secara individu.

 

Dilansir dari studi berjudul Social Loafing: A Review of the Literature (2014), ada empat faktor yang bisa mengakibatkan fenomena kemalasan sosial. Berikut diantaranya. 

 

1. Tidak Adanya Motivasi Diri

Tidak adanya motivasi diri pada saat melaksanakan tugas berpengaruh besar pada timbulnya social loafing.

 

Seseorang yang tidak termotivasi dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, bisanya akan merasakan kemalasan sosial ketika harus bekerja di suatu kelompok.

 

2. Ruang Lingkup Kelompok yang Besar

Semakin besar kelompok, makan akan semakin susah untuk seseorang memiliki rasa bahwa kontribusi yang dikerjakannya penting dalam suatu pekerjaan. 

 

Hal tersebut dapat membuat orang itu merasa bahwa kontribusinya tidak memberikan berpengaruh dalam hasil akhir. Kemudian itu akan membuat motivasi mereka menurunkan. 

 

3. Ekspektasi dalam Pekerjaan

Lingkungan di sebuah pekerjaan juga mempengaruhi fenomena social loafing. Jika seseorang melihat teman kerjanya kurang memberikan kontribusi, maka ia bisa saja melakukan hal yang sama.

 

Ada beberapa orang yang lebih memilih kurang atau tidak berkontribusi sama sekali, jika mereka bekerja bersama orang-orang yang suka mengatur segala aspek pekerjaan. 

 

4. Kurang Tanggung Jawab

Apabila tanggung jawab individu mengenai tugas kelompok tidak diukur atau ditentukan dengan jelas, sebagian orang akan merasa tidak harus berkontribusi lebih banyak dan membuat mereka menjadi social loafing. Karena mereka bisa saja berpikiran bahwa tugas tersebut bukan menjadi tanggung jawabnya.

 

Untuk menghindari social loafing sebaiknya kita lebih meningkatkan kepercayaan terhadap antar anggota kelompok, dengan membangun relasi yang lebih baik dan saling menghargai antara satu sama lain. 

 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

1 tahun yang lalu