Home / Rubrik / Berita

Kenali Minat dan Bakat Anak Melalui Bermain

gambar-headline
Bandung Post Views: 101

Setiap anak terlahir dengan minat dan bakat masing-masing. Para orang tua mesti mengetahui bakat dan minat anak sedini mungkin agar bisa mengarahkannya secara tepat dan sesuai usia. 

Minat dan bakat anak nantinya akan menjadi life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup dan menjadi berhasil. Ini menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga mereka dewasa nanti.

 

Salah satu cara untuk mengetahui minat anak adalah dengan mengamati anak saat bermain.

Psikolog Putu Andani mengatakan, untuk menggali minat dan bakat anak, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencoba dengan permainan atau bermain bersama.

Sebab Menurutnya, sesi bermain yang efektif dapat mendorong imajinasi dan kreativitas, mendorong perkembangan sosial dan emosional, meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi, mengembangkan kemampuan berpikir, belajar, memecahkan masalah, dan dapat meningkatkan perkembangan fisik.

 

Ketika anak bermain dan merasa aman serta nyaman, mereka bisa menyalurkan berbagai emosi, begitu juga ide yang ada di dalam kepalanya. Kreativitas mereka akan mengalir bebas, terutama bila orangtua menerapkan free play, yakni konsep bermain di mana anak yang memegang kontrol.

Saat menerapkan Free play, orangtua harus menahan diri untuk tidak memberikan arahan atau instruksi. Orangtua hanya menunggu dan mengamati ide apa saja yang disalurkan anak ketika bermain free play. Karena bila kita berkomentar dan ide anak disanggah, dikhawatirkan gagasan yang sudah dipikirkan anak jadi menguap. 

Dengan melihat bagaimana anak bermain kala dibebaskan, orangtua bisa belajar memahami ke mana arah minat dan bakat anak.

 

Untuk menerapkan Free play, orangtua bisa menjadwalkan setidaknya 20-30 menit per hari. Carilah waktu yang tepat ketika orangtua sudah lebih leluasa untuk mencurahkan perhatian untuk anak, saat beban pekerjaan lainnya sudah terasa ringan.

Ketika menerapkan free play, orangtua sebisa mungkin harus betul-betul fokus berinteraksi dengan anak, jauhkan dulu gawai meski tujuannya ingin mengabadikan momen.

 

Selain free play, role play alias bermain peran seperti dengan boneka atau mainan hewan juga salah satu jenis permainan yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Lewat bermain peran, anak bisa mengekspresikan emosi yang ada, termasuk mencoba peran yang selama ini tak pernah bisa ia rasakan. Dalam kehidupan sehari-hari, anak kerap harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh orangtua. Ketika bermain peran, anak bisa mencoba jadi sosok yang berbeda, misalnya menjadi guru, sementara orangtua berakting sebagai murid, atau anak berperan menjadi dokter dan orangtua menjadi pasiennya.

 

Hal lain yang tak kalah penting adalah kedua orangtua harus menyempatkan waktu untuk bermain bersama anak, baik ayah maupun ibu harus punya waktu khusus bersama anaknya.

 

 

Semoga bermanfaat..


Author

img-author

Sinta Guslia

2 bulan yang lalu