Penyakit ‘ain termasuk penyakit yang tidak tampak, namun dapat dirasakan dampaknya. Penyakit ini dapat menyerang semua usia, mulai dari usia bayi, anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Penyakit ‘ain bisa diartikan sebagai penyakit yang timbul akibat pandangan mata, baik itu pandangan iri, dengki, dendam maupun pandangan kekaguman. Pandangan mata tersebut menjadi jalan bagi setan untuk memanfaatkannya dengan menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena.
Parahnya, ‘ain dapat muncul baik disengaja maupun tidak disengaja, oleh orang jahat ataupun orang yang baik.
Rasulullah SAW sendiri membenarkan akan adanya penyakit ‘ain ini dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah sebagai berikut,
"Mintalah pertolongan kepada Allah SWT daripada Al-Ain (mata jahat) karena ia adalah benar".
Dalam riwayat lain disebutkan,
Yang artinya: “'Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ain itu yang bisa.” (HR. Muslim),
Allah SWT telah mengingatkan seluruh hamba-Nya untuk menjaga kebaikan dalam diri masing-masing. Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 79:
مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا
Artinya: "Dan jika kamu merasakan sesuatu yang buruk, maka sesungguhnya keburukan itu berasal dari dirimu sendiri."
Berdasarkan ayat tersebut, segala keburukan yang menimpa diri kita berasal dari diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus senantiasa melakukan introspeksi diri dan menjauhi perasaan negatif seperti iri hati, dendam, dan cemburu.
Lalu bagaimana cara agar kita dan keluarga terhindar dari penyakit 'ain ?
Rasulullah memiliki cara khusus untuk menghindari dan menyembuhkan penyakit 'ain. Caranya dengan membaca surah Al-Mu'awwidzatain yaitu surah Al-Falaq dan An-Nas setiap malam sebelum tidur, dengan tambahan surah Al-Ikhlas.
Aisyah meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah hendak tidur, beliau meniupkan kedua telapak tangannya dengan membaca ketiga surah tersebut, lalu mengusapkannya ke wajah dan seluruh anggota badannya yang dapat dijangkau oleh tangan beliau.
Aisyah juga mengatakan bahwa ketika Rasulullah merasa sakit, beliau meminta Aisyah untuk melakukan hal yang sama untuknya.
Ini adalah sebuah sunnah yang indah yang selalu diterapkan oleh Rasulullah, bahkan beliau meminta orang lain untuk melakukannya jika beliau sedang sakit.
Selain membaca surah Al-Falaq, An-Nas dan Al-Ikhlas, kita juga bisa membaca doa berikut :
أُعِيذُكما بكلِماتِ اللهِ التَّامَّةِ، مِن كلِّ شيطانٍ وهامَّةٍ، ومِن كلِّ عينٍ لامَّةٍ
“Aku meminta perlindungan untuk kalian dengan kalimat Allah yang sempurna, dari gangguan setan dan racun, dan gangguan ‘ain yang buruk”. Lalu Nabi bersabda: “Dahulu ayah kalian (Nabi Ibrahim) meruqyah Ismail dan Ishaq dengan doa ini” (HR. Abu Daud no. 4737, Ibnu Hibban no.1012, dishahihkan Syuaib Al Arnauth dalam Takhrij Ibnu Hibban).
Selain membaca doa, kita juga bisa menghindari penyakit ain dengan cara berikut :
1. Rutin membaca dzikir setiap pagi dan petang
2. Menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya
3. Tidak memamerkan keberhasilan atau kemewahan yang dimiliki
4. Menjaga hati dan pikiran agar selalu bersih dari rasa iri dan dengki
5. Menjaga hubungan dengan sesama manusia dan berusaha selalu memberikan kebaikan kepada orang lain
6. Berusaha untuk tidak merendahkan orang lain dan tidak mengecilkan prestasi atau keberhasilan orang lain
7.Melakukan shalat taubat dan meminta ampun kepada Allah jika pernah memiliki pikiran atau perbuatan yang merugikan orang lain
8. Menghindari ghibah atau menggosip tentang orang lain
Author
Sinta Guslia