Home / Rubrik / Berita

Mengenal Bung Tomo Sang Pahlawan Berani Mati

gambar-headline
Indonesia Post Views: 411

Tentunya Hari Pahlawan 10 November Tak Bisa dipisahkan dari sosok Bung Tomo, tokoh perjuangan asal Surabaya yang lahir di kampung Blauran, Surabaya dimana Orangtuanya merupakan golongan priyayi menengah yang bekerja di berbagai instanbsi pemerintahan saat itu, sdenagkan sang ibu merupakan pemilik distributor mesin jahit di Surabaya. Dibesarkan oleh kedua orang tua yang memiliki kemampuan sosial yang baik , Sutimo tumbuh menjadi indvidu yang voca; meskipun masih dalam keadaan terjajah Menyadur buku berjudul Bung Tomo yang ditulis oleh Abdul Waid, Bung Tomo mengenyam pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), di mana ia belajar berbagai mata pelajaran seperti matematika, ilmu sosial, sejarah, serta bahasa Jerman hingga Prancis. Namun, ketika ia berusia 12 tahun, Bung Tomo terpaksa meninggallkan MULO karena krisis ekonomi global.

Karena tumbuh di keluarga yang memprioritaskan pendidikan, ia pun akhirnya melanjutkan pendidikan di Hoogere Burgerschool (HBS). Selama bersekolah di sana, sikapnya menjadi kian kritis dan menyadari bahwa penjajahan Belanda tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga melalui sistem pendidikan yang diskriminatif. Tumbuh menjadi orator handal, Bung Tomo kian gencar menyuarakan kemerdekaan dikalangan pelajar dan organisasi pemuda saat itu, karena sejak saat muda beliau aktif dalam berbagai organisasi pemuda salah satunya ia terkenal dengan ajakan nya kepda seluruh pemuda untuk menjadi pasukan berani mati, yang menuntun nya pada orasinya yang sangat fenomenal di Lapangan Benteng Surabaya, 10 November 1945. yang mana dalam orasinya ia menyerukan agar seluruh pemuda dan seluruh rakyat Indonesia, Kita ini bangsa yang besar, tundukkan kompeni, kalahkan tentara Inggris. Kita harus menjaga kehormatan Bangsa Indonesia. Tunjukkan pada tentara Inggris bahwa kita bangsa Indonesia benar-benar ingin merdeka. Merdeka atau mati.

Setelah berjuang, serta mengobarkan semangat juang para pemuda , pasca kemerdekaan Bung Tomo masuk kedalam Kabinet pemerintahan Presiden Soekarno, dalam masa bakti Perdana Mentri Burhanuddin Harahap, dengan menjadi Menteri Urusan bekas pejuang ( 1955-1956) , lalu menjadi Menteri Sosial (1956) dalam kabinet yang sama, lalu tak lama kemudian beliau wafat di padang Arafah pada usia 61 tahun saat menjalankan Ibadah Haji.

Masyaallah, karier panjang seorang pahlawan yang sepantasnya kita sebagai generasi muda bangsa mencontoh keuletan beliau dalam belajar, berjuang serta memperjuangkan kemerdekaan, kini saat nya kita sebagai generasi penerus yang berjuang membawa rakyat indonesia keluar dari garis kemiskinan.


Author

img-author

Rizqi Astera Ayuningtyas

1 tahun yang lalu