Menjelang tahun baru Islam yaitu 1 Muharram 1445 Hijriyah ada beberapa ibadah sunnah yang dapat dilakukan oleh seorang Muslim di bulan ini salah satunya ialah dengan berpuasa.
Puasa Muharram ialah amalan utama yang bisa dikerjakan oleh umat Islam ketika datang bulan Muharram yaitu bulan pembuka dalam kalender Hijriyah. Adapun hukum dari puasa Muharram ini adalah sunnah. Puasa Muharram memiliki keutamaan yaitu puasa yang melebihi dari puasa di bulan Sya'ban.
Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).
Imam Almubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, syarah atas Kitab Sunan Tirmidzi menyatakan bahwa puasa Muharram ada tiga jenisnya.
Pertama, puasa yang sangat diutamakan pada Muharram ialah puasa di hari kesepuluh diikuti oleh sehari sebelum dan sesudahnya, yaitu tanggal 9 dan 11. Kedua, bisa puasa di hari kesembilan (Tasua) dan di hari kesepuluh (Asyura). Ketiga, puasa di hari kesepuluh (Asyura) saja.
Menurut penjabaran tersebut, umat Muslim paling dianjurkan supaya berpuasa di tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Akan tetapi, juga bisa melakukannya pada 9 dan 10 Muharram saja atau sehari pada 10 Muharram.
Selain dari tiga tanggal di atas, umat Muslim juga bisa melaksanakan puasa sunnah di tanggal-tanggal putih, ialah saat bulan purnama. Puasa ini adalah puasa Ayyamul Bidh, yakni puasa di tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulannya, termasuk Muharram.
Berdasarkan yang telah disebutkan di atas, maka puasa di bulan Muharram bisa dilakukan selama 6 hari. Puasa bisa dikerjakan pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram, kemudian dilanjutkan pada 13-15 Muharram.
Berdasarkan Surat Ketetapan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, Tahun Baru Islam jatuh pada 19 Juli 2023. Oleh karena itu, puasa 6 hari di bulan Muharram bisa dilaksanakan pada tanggal berikut ini.
Puasa 9 Muharram (Tasua): 27 Juli 2023
Puasa 10 Muharram (Asyura): 28 Juli 2023
Puasa 11 Muharram: 29 Juli 2023
Puasa Ayyamul Bidh: 31 Juli - 2 Agustus 2023
Berikut Niat Puasa di Bulan Muharram
Niat adalah salah satu rukun puasa dan ibadah lain pada umumnya. Hal itu berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu bergantung pada niat.
Berikut ini ialah niat puasa di bulan Muharram.
Niat Puasa Tasua 9 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Asyura 10 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.
Artinya, "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."
Itulah penjelasan dan bacaan niat puasa mengenai puasa Sunnah di bulan Muharram untuk menambah pahala dan amalan sunnah untuk umat muslim yang menjalankannya.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh