Manajemen waktu sangatlah penting untuk mengatur kehidupan kita agar menjadi lebih baik dan berkualitas. Berikut ini terdapat penjelasan mengenai manajemen waktu ala Imam Al Ghazali.
Imam Al-Ghazali berkata waktumu ialah kehidupanmu dan layaknya es, ia akan terus mencair. Oleh karena itu janganlah kamu biarkan waktumu terbuang percuma.
Perlu diketahui terdapat struktur dalam setiap waktumu. Oleh sebab itu kita yang harus mengatur bagaimana kita menghabiskan waktu siang dan malammu mengatur semua kegiatan ibadahmu dan menetapkan aktivitas untuk di beberapa waktu.
Hal tersebut ialah metode untuk selalu mengingat Allah SWT dan merupakan sebuah syarat yang dibutuhkan demi mencapai kebahagiaan spiritual.
Menjelang Waktu Fajar
Kita sebaiknya mencoba untuk bangun sebelum waktu Fajar atau subuh, dan lakukan atau biasakan untuk dzikir kepada Allah dari hati dan lidahmu pada saat pertama kali bangun.
Adapun zikir atau doa yang dapat dibaca ialah
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Segala puji bagi Allah yang membangunkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami akan dibangkitkan (HR. Bukhari no. 6314).
Sesudah itu mandi dan pakai pakaian yang layak dengan niat untuk taat kepada Allah. Kemudian lakukan shalat sunnah di rumah dan pergi ke Masjid sambil berzikir kepadaNya. Lalu tunaikan shalat berjamaah di masjid. "Sejatinya shalat berjamaah itu 27 kali lebih baik dibanding shalat sendirian" (HR. Bukhari no. 645).
Manfaatkan waktu kita untuk berdzikir sambil menunggu matahari terbit.
Menuju Siang Hari
Imam Al-Ghazali berkata bahwa memasuki waktu siang hari kita harus berusaha dengan menyibukkan diri melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat. Kita bisa mengisi waktu dengan salah satu dari empat cara di bawah ini.
1. Mencari ilmu pengetahuan yang bermanfaat
Kegiatan pertama yang bisa kita laksanakan ialah dengan mencari ilmu yang bermanfaat. Kegiatan ini merupakan salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan waktu dan termasuk ke dalam ibadah tertinggi. Ilmu yang bermanfaat akan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Allah berfirman:
وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Mujadalah [58]: 11).
2. Dzikir
Apabila kita tidak bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat di siang itu maka pakailah waktumu untuk melakukan dzikir dan berdoa yang banyak. Seperti kita bisa memperbanyak tahlil dan tahmid atau kita juga dapat melafalkan istighfar yang paling utama dan baik untuk diamalkan sepanjang hari.
3. Melakukan perbuatan baik
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam diturunkan ke bumi sebagai teladan nyata untuk umat Muslim. Salah satu sifat utama Rasulullah SAW ialah senantiasa melakukan perbuatan kebaikan. Sebagai umatnya sepatutnya kita juga mencontoh atau meniru kebaikan seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW.
4. Mencari Nafkah Halal
Kita juga dapat menghabiskan waktu siang hari kita untuk mencari nafkah yang halal, karena mencari nafkah dengan diniatkan untuk membiayai diri sendiri dan keluarga juga termasuk kepada salah satu bentuk ibadah.
Sore Hari
Imam Al-Ghazali berkata bahwa pada saat matahari semakin memerah atau menuju terbenam janganlah kita melewatkan kesempatan untuk memuliakan Allah SWT. Saat matahari terbenam sebaiknya kita memohon ampun kepada Allah SWT. Kita juga bisa luangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga atau kerabat.
Malam ketika Mau Tidur
Sebelum tidur sebaiknya kita mengulas balik pengetahuan kita dan apa yang kita pelajari di hari tersebut jangan mengakhiri harimu dengan hiburan atau perbuatan-perbuatan yang tidak perlu untuk dilakukan seperti nongkrong hingga larut malam main game dan lain sebagainya perlu diketahui tidur adalah suatu kegiatan seperti dalam kondisi kematian dan bangun seperti dihidupkan kembali.
Sebaiknya kita bersiap untuk bertemu dengan Allah SWT dengan tidur dalam keadaan suci. Kemudian tidur dalam keadaan bertaubat dan tekadkan dalam diri agar melakukan perbuatan kebaikan kepada semua orang, apabila Allah SWT mengizinkanmu untuk bangun kembali di esok hari.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh