Memasuki bulan Muharram di tahun baru Islam 1445 H banyak amalan yang dapat dilakukan oleh umat Muslim diantaranya ialah puasa Tasua dan puasa Asyura yang tentunya memiliki beberapa keutamaan.
Puasa Tasua dan Asyura ialah puasa sunnah yang dapat dilaksanakan di bulan Muharram, puasa sunnah tersebut apabila dikerjakan maka akan memperoleh pahala, tetapi apabila tidak dilakukan tidak berdosa.
Puasa Tasua dan Asyura ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dikerjakan di bulan Muharram dikarenakan mempunyai banyak keutamaan.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, Diriwayatkan oleh Imam Nasai, "Rasulullah melaksanakan puasa di bulan Muharram setelah bulan Ramadhan. Kemudian Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa Muharram. Nabi Muhammad SAW bersabda: Sesungguhnya Muharram adalah bulannya Allah yang di dalamnya tepat menjadi hari bertobat umat Islam atas dosa-dosa yang terdahulu."
"Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10," (HR al-Khallal dengan sanad yang bagus dan dipakai hujjah oleh Ahmad).
Berikut ini adalah beberapa keutamaan puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram yang merupakan salah satu bulan mulia.
1. Waktu yang Tepat untuk Bertaubat
Keutamaan puasa Tasua dan Asyura ini berdasarkan dari waktunya yang bertepatan di hari ke 9 dan ke 10 di bulan Muharram. Kedua tanggal tersebut berada di bulan yang suci dan disabdakan oleh Rasul SAW sebagai waktu yang tepat untuk bertaubat.
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya Muharram adalah bulannya Allah yang di dalamnya tepat menjadi hari bertaubat umat Islam atas dosa-dosa yang terdahulu". (HR. Imam Nasai)
2. Hari yang Dicintai Rasulullah SAW
Keutamaan puasa Tasua dan Asyura ialah sebagai bentuk kita sebagai umatnya menghargai hari yang dicintai oleh Nabi Muhammad SAW dan sebagai bentuk tauladan kita terhadap Nabi Muhammad SAW.
Hal tersebut juga sesuai dengan keutamaan puasa Asyura yang disebutkan oleh Ibnu Abbas:
"Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini ('Asyura) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: bulan Ramadhan)." (HR. Al-Bukhari)
3. Seperti Ibadah 700 Tahun
Sebagaimana dikutip dari NU online, puasa di bulan Muharram salah satunya dengan niat Tasua dan Asyura, telah memberikan pahala yang berlipat ganda. Imam Ghazali mengatakan dalam Kitab Ihya' Ulumuddin:
"Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan mulia (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Rajab dan Muharram) di hari Kamis, Jumat dan Sabtu, maka Allah akan mencatat baginya ibadah 700 tahun".
4. Dihapuskan Dosa Tahun Lalu
Keutamaan puasa Tasua dan Asyura yang keempat adalah siapapun yang melaksanakan puasa ini akan memperoleh kenikmatan yaitu dengan dihapusnya dosa pada satu tahun yang lalu. Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang telah memberikan kesempatan kepada hamba Nya untuk bertobat dengan melakukan ibadah puasa sunnah di bulan Muharram.
Disebutkan oleh Abi Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "menebus dosa satu tahun sebelumnya." (HR.Muslim)
5. Dapat Pahala Puasa Satu Bulan Penuh
Keutamaan dari puasa Tasua dan Asyura yang berikutnya ialah seperti dijelaskan dalam hadits berikut:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)
Artinya, "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah). (Abdul Adhim bin Abdul Qawi al-Mundziri, at-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah], juz II, halaman 70).
6. Termasuk Berpuasa dalam Bulan-bulan Mulia atau Al-Asyhurul Hurum.
Keutamaan ini sudah tertera dalam hadits berikut ini.
عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)
Diriwayatkan dari al-Bahili, "Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama. Rasulullah saw bersabda: Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah. Al-Bahili menjawab: Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam. Rasulullah saw bersabda: Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus). Rasulullah SAW bersabda: Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).
Itulah beberapa keutamaan yang bisa dinikmati oleh umat Muslim yang melakukan ibadah puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram yang merupakan bulan yang Mulia. Perbanyak amalan kebaikan terlebih di bulan Muharram agar kita selalu mendapatkan keutamaan-keutamaan yang bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh