Kita mungkin sering mendengar kata Dejavu karena sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Bahkan mungkin semua orang di dunia tentu pernah merasakan Dejavu. Akan tetapi belum banyak yang mengetahui bagaimana hal tersebut dapat terjadi. 

Walaupun Dejavu ialah hal yang normal Tetapi kondisi tersebut juga bisa menjadi gejala dari suatu penyakit tertentu seperti Demensia, migrain dengan aura, bahkan epilepsi. 

Lalu apakah pengertian dari Dejavu itu sendiri? 

Dejavu adalah keadaan pada saat seseorang merasa sudah pernah merasakan atau mengalami sesuatu, padahal belum pernah atau dirinya baru mengalaminya pada saat itu juga. Contohnya seperti pada saat seseorang baru pertama kali untuk mendaki gunung, namun merasa seakan-akan telah melakukan hal tersebut sebelumnya.

Dejavu itu sendiri berasal dari bahasa Prancis “déjà vu” yang artinya sudah pernah melihat. Fenomena seperti ini seringkali dirasakan oleh orang yang berumur masih muda, dalam rentang 15 sampai 25 tahun, dan kerap dialami oleh orang yang sering mengalami lucid dream atau mimpi sadar. 

Beberapa golongan manusia yang dianggap lebih mudah mengalami fenomena Dejavu berikut diantaranya orang yang sering bepergian, orang dengan pendapatan yang tinggi, orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi, orang yang berpandangan luas dan terbuka dan orang yang bisa mengingat mimpi.

Dejavu merupakan kondisi yang normal dan tidak berbahaya. Biasanya fenomena ini bisa terjadi pada seseorang, setidaknya beberapa kali dalam kurun waktu setahun. Akan tetapi, terdapat kemungkinan bahwa dejavu termasuk tanda dari suatu masalah kesehatan tertentu, terutama yang berhubungan dengan fungsi otak.

Dejavu juga dapat menjadi salah satu gejala dari migrain, gangguan kejang, depersonalisasi, dan derealisasi, atau bisa juga pada gangguan yang memengaruhi ingatan, seperti demensia. Diketahui penderita lanjut usia dengan demensia frontotemporal juga tidak jarang mengalami dejavu.

Itulah penjelasan mengenai dejavu yang mungkin bisa menambah wawasan untuk kita.