Home / Rubrik / Berita

Hikmah Ibadah Qurban

gambar-headline
Bandung Post Views: 3271

Pengertian qurban adalah sebuah upaya untuk melakukan pendekatan diri kepada Allah SWT. Ibadah qurban merupakan sunat muakkad (sunat yang dianjurkan). Namun bagi umat muslim yang mampu akan menjadi sebuah kewajiban untuk berqurban dan makhruh bagi yang mampu berqurban namun tidak melaksanakan ibadah tersebut.

Syariat lbadah berqurban terdapat dalam Al-Qur'an Surat Al Hajj ayat 34, yang artinya:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah di rezkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu  ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS.Al-Hajj : 34)

Berqurban merupakan manifestasi bentuk syukur umat Muslim kepada Allah SWT atas segala anugerah nikmat yang diberikan. Kandungan ibadah qurban meliputi empat nilai yang fundamental, yaitu:

Pertama meliputi nilai Tauhid

Ketauhidan dalam ibadah qurban sangat kental, karena didalamnya terdapat perjuangan yang sangat monumental yang dilakukan Nabi Ibrahim as. Beliau rela mengorbankan anak yang dicintainya yaitu Ismail untuk disembelih sesuai perintah Allah SWT. Peristiwa ini mengajarkan kepada manusia sikap bertauhid yang sesungguhnya yaitu kepasrahan secara totalitas atas segala perintah dan ketentuan Alloh SWT. Nabi Ibrahim as. mampu membebaskan dirinya dari penghambaan kepada materi (dalam hal ini anaknya) menuju penghambaan kepada Allah semata. Melalui ibadah ini, ia memperlihatkan keimanan, ketundukan, dan ketaatannya kepada Allah. Firman Alloh QS. Ash-Shaaffaat ayat 102.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

 

Kedua meliputi nilai Spiritual

Ibadah qurban merupakan wujud keimanan dan keikhlasan seorang Muslim dalam melakukan pengabdian hidup kepada Alloh, semata-mata karena ingin mendapat ridha Allah. Hanya kekuatan spiritual yang bisa menggerakan seseorang untuk mengorbankan hartanya dalam bentuk penyembelihan hewan qurban, tidak ada kepentingan yang menjadi sandaran ibadah tersebut tetapi semata-mata karena ingin menduduki kemuliaan disisi Alloh SWT.

Nilai spiritual yang menghujam dalam diri pekurban semakin kokoh karena kebersiahan jiwa dari segala penyakit kikir dan dosa-dasa terampuni dari semenjak tetesan dan aliran darah hewan kurban yang keluar. Rasulullah SAW bersabda:

عن عمران بن حصين – رضي الله عنه – أن رسول الله – صلى الله عليه وآله وسلم – قال : ” يا فاطمة قومي إلى أضحيتك فاشهديها ، فإنه يغفر لك عند أول قطرة تقطر من دمها كل ذنب عملتيه وقولي : ) ص: 314 ( ” إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين لا شريك له وبذلك أمرت وأنا أول المسلمين ” ” ، قال عمران : قلت : يا رسول الله ، هذا لك ولأهل بيتك خاصة ، فأهل ذاك أنتم أم للمسلمين عامة ؟ فقال : ” لا بل للمسلمين عامة “

Dari ‘Imran bin Hushain ra.: Bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: “Hai Fatimah, pergilah lihat hewan sembelihanmu dan saksikanlah. Maka sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa yang kamu perbuat sejak tetes darah pertama hewan kurban itu mengalir. Lalu katakanlah: “sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, tiada sekutu bagi-Nya karena itulah aku diperintahkan dan aku adalah yang pertama menjadi muslim.” ‘Imran berkata: “saya lalu bertanya, wahai Rasulullah, ini khusus untuk engkau dan keluargamu, atau apakah untuk keluarga itu atau untuk seluruh umat muslim?” Rasulullah Saw. bersabda: “itu tadi berlaku untuk semua muslim.” (H.R. al-Hakim, sanadnya Shahih namun al-Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya).

 

Ketiga meliputi nilai Sosial

Dalam ibadah qurban, terdapat nilai-nilai sosial yang dimanifestasikan melalui pendistribusian daging qurban kepada orang lain, terutama mereka yang lemah secara ekonomi. Bagi sebagian orang, hari raya Idul Adha sangat ditunggu-tunggu. Karena alasan ekonomi, mereka hanya bisa menyantap daging di momen Idul Adha. Maka bagi orang dhuafa mengkonsumsi daging hewan merupakan keinginan yang tidak banyak mereka temui setiap saat, karena keterbatasan ekonomi. Merupakan sebuah kebahagiaan bagi mereka yang mendapatkan daging qurban sekalipun hanya satu kali dalam setahun. Nilai sosial yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah qurban mampu menghilangkan egoisme orang kaya dengan memperbanyak kepedulian, kepekaan dan berbagi dengan sesama manusia lainnya yang memiliki kelemahan dalam pereekonominya. Sehingga terwujudlah kerukunan hidup dalam bermasyarakat  tanpa ada kesenjangan sosial yang terbuka.

Bahkan nilai sosial dalam momen penyembelihan hewan qurban sangat menarik perhatian semua orang bukan hanya bagi kalangan muslim termasuk non muslimpun ikut merasakannya. Pembagian hewan qurban tidak pandang bulu apakah orang itu beragama Islam atau bukan. Dengan begitu, daging yang diserahkan kepada non muslim dinilai sebagai bagian syiar agama Islam yang mensyiratkan keagungan nilai sosial dalam ajaran Islam.

 

Nilai spiritual yang agung adanya sebuah tragedi pengorbanan hamba Alloh yang tidak pernah terjadi sepanjang sejarah umat manusia. Kita hanya diperintahkan berkorban dengan hewan ternak, bukan dengan anak kita. Tapi terkadang kita, jangankan memotong anak kita:

  • Kita masih berfikir memotong 2,5% harta untuk di zakati
  • Kita masih keberatan memotong sedikit waktu untuk sholat 5 waktu
  • Kita masih tidak sabar untuk menunda lapar sebentar dalam berpuasa
  • Dan saat ini tidak sedikit orang masih pikir-pikir 1000 keliling untuk berqurban di hari raya idul adha dan hari tasyri’ ini

 

Keempat meliputi nilai Moral

Pesan-pesan moral yang ditujukan dalam ibadah qurban melalui simbol-simbol yang terkandung didalmnya.

  • Ibadah qurban menyiratkan bahwa sifat-sifat dan karakter kebinatangan yang tidak mempunyai aturan, menghalalkan segala cara demi memuaskan nafsu harus dihapuskan dalam diri manusia.
  • Penggantian Ismail dengan kambing kibas oleh Allah memberikan pelajaran bahwa nyawa manusia harus dihargai. Allah menyatakan bahwa barangsiapa yang menghilangkan nyawa seorang manusia, seolah-olah telah menghilangkan nyawa manusia seluruhnya.
  • Ibadah qurban mengandung makna pembebasan manusia dari kesewenang-wenangan manusia atas manusia lainnya. Ketika Allah menggantikan Ismail dengan seekor binatang, tersirat pesan yang menyatakan agar manusia tidak lagi menginjak-injak harkat dan derajat manusia dan kemanusiaan.

Demikianlah beberpa hikmah yang terkandung dalam ibadah qurban semoga Alloh SWT memapukan kita semua untuk menunaikan ibadah qurban yang terbaik, sebagai wujud dari keimanan kita. Dan semoga Alloh SWT menerima qurban kita semuanya, Aamiin.

Oleh : Team Dewan Syari'ah Rumah Yatim Arrohman Indonesia


Author

img-author

Rizqi Astera Ayuningtyas

1 tahun yang lalu