Hingga saat ini penyakit demam berdarah dengue masih menjadi salah satu ancaman mematikan di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 35.694 kasus demam berdarah dalam pekan ke-22 atau sekitar di periode Januari-Mei 2023 di seluruh Indonesia.
Dalam rentang periode yang sama Kemenkes juga melamporkan total kematian akibat DBD di Indonesia mencapai 270 kasus. Oleh karena itu penting untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat, terlebih di kalangan anak.
Untuk mengantisipasi merebaknya kasus DBD, masyarakat diharuskan menerapkan, langkah pencegahan, seperti :
Meminimalis perkembangbiakan nyamuk dengan menerapkan 3 M Plus, yakni
-Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toren, minimal 1 minggu sekali
-Menutup rapat tempat penampungan air
-Mengubur atau mendaur ulang barang yang dapat menjadi tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, seperti ban bekas yang dapat menampung air hujan
Selain langkah 3M, lakukan pula langkah Plus untuk membantu pencegahan, antara lain:
-Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah
-Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah
-Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras
-Menggunakan kelambu saat tidur
-Menanam tumbuhan pengusir nyamuk
-Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian
-Menggunakan losion anti nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET).
Upaya pemberantasan nyamuk juga dapat dilakukan dengan melakukan fogging atau pengasapan. Fogging dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida dengan jeda 1 minggu. Pengasapan sebanyak dua kali ini bertujuan untuk membunuh jentik nyamuk yang tidak dapat dibasmi pada saat pengasapan pertama.
Mari kita jaga keluarga di rumah dengan menerapkan langkah pencegahan penyakit DBD ini.
Author
Sinta Guslia