Home / Rubrik / Berita

Amalan Dzikir yang Ringan di Lisan Namun Berat di Timbangan

gambar-headline
Indonesia Post Views: 8570

Sebagai umat Muslim yang baik dan beriman tentunya kita harus selalu ingat kepada Tuhan kita yaitu Allah SWT.

 

Terdapat cara sederhana yang bisa kita lakukan agar selalu ingat pada Allah SWT ialah dengan dzikir.

 

Dengan berdzikir kita senantiasa akan selalu ingat kepada sang Maha pencipta alam dan hati kita akan selalu tenang terjaga serta akan mendapat pahala yang berlimpah.

 

Ada dzikir yang sangat gampang dilisankan untuk dirutinkan setiap saat, namun berat di timbangan amalan, Dzikir tersebut ialah bacaan “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim”.

 

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

 

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

 

“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694)

 

Dilansir dari Muqoddimah Al Fath (Fathul Bari), Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan keutamaan hadits tersebut ialah,

 

Maksud dari “dua kalimat” yaitu untuk memotivasi berdzikir dengan kalimat yang ringan.

 

Maksud dari “dua kalimat yang dicintai” yaitu untuk mendorong orang berdzikir sebab kedua kalimat tersebut dicintai oleh Ar Rahman (Allah Yang Maha Pengasih).

 

Maksud dari “dua kalimat ringan” yaitu supaya memotivasi untuk beramal (karena dua kalimat ini ringan dan mudah sekali diamalkan).

 

Maksud dari “dua kalimat yang berat di timbangan” yaitu menunjukkan besarnya pahala.

 

Alur pembicaraan dari hadits tersebut sangat bagus sekali. Hadits tersebut melihatkan bahwa cinta Rabb mendahului hal itu, kemudian diikuti dengan dzikir dan ringannya dzikir pada lisan hamba. Sesudah itu diikuti dengan balasan dua kalimat tadi pada hari kiamat. Adapun makna dari dzikir tersebut dikatakan dalam akhir do’a penduduk surga yang dijelaskan dalam firman Allah,

 

دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ وَآَخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 

“Do’a mereka di dalamnya adalah: “Subhanakallahumma”, dan salam penghormatan mereka adalah: “Salam”. Dan penutup doa mereka adalah: “Alhamdulilaahi Rabbil ‘aalamin”.” (QS. Yunus: 10)

 

Sumber: Muqqodimah Al Fath, Ibnu Hajar Al Asqolani, hal. 474.

 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

1 tahun yang lalu