Kamu pernah ga sih ketika lihat barang lucu terus diskon langsung gercep beli. Padahal barang itu tidak sedang kamu butuhkan dan kamu pun tidak sedang berencana membeli barang tersebut? Sepertinya pernah deh ya? Taukah kamu kalau perilaku tadi itu disebut dengan impulsive buying.
Apa Itu Impulsive buying ?
Impulsive buying adalah tindakan membeli sesuatu tanpa perencanaan dan tanpa mempertimbangkan secara menyeluruh fungsi, tujuan, serta konsekuensinya.
Ini berarti bahwa seseorang melakukan pembelian impulsif karena ada dorongan yang mempengaruhi tindakannya. Dorongan tersebut bisa berasal dari penempatan barang di lokasi tertentu atau dari teknik promosi yang menarik. Tindakan ini tidak hanya terjadi dalam pembelian offline, tetapi juga dapat terjadi dalam pembelian online.
Dengan munculnya media sosial dan situs e-commerce, seseorang lebih rentan tergoda untuk melakukan impulsive buying. Hal ini disebabkan oleh iklan yang muncul di media sosial, diskon yang ditawarkan, dan rekomendasi barang yang sesuai dengan perilaku konsumen di situs e-commerce.
Pembelian barang secara online juga menjadi lebih mudah, sehingga semakin meningkatkan dorongan seseorang untuk membeli barang secara impulsif.
Dampak Negatif Perilaku Impulsive Buying
Perilaku impulsif buying bisa mempengaruhi kesehatan finansial kamu, seperti:
- Membuat Pengeluaran Bulanan Membengkak
-Menanam Gaya Hidup Konsumtif
-Menambah Barang Tidak Terpakai di Rumah
-Sulit Merencanakan Keuangan Untuk Masa Depan
Cara Mengatasi Perilaku Impulsive Buying
Bagi kamu yang merasa belum ataupun sudah mempunyai kebiasan/perilaku impulsive buying, kamu bisa menerapkan cara berikut :
Buat Skala Prioritas
Tips pertama yakni kamu harus menyusun skala prioritasmu sebelum memberi barang, dengan menyusun skala prioritas, kamu bisa mengontrol diri untuk membeli barang-barang yang sesuai dengan kebutuhanmu, dan menunda barang yang tidak masuk ke skala prioritasmu.
Terapkan Aturan 5 Days Rule
Selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah dengan menerapkan 5 days rule, yakni ketika kamu merasa ingin membeli sesuatu yang tidak masuk dalam skala prioritasmu coba tahan dulu sampai 5 hari, kalau aman-aman saja berarti kamu sebenarnya tidak membutuhkannya. Uangmu akan aman dan tidak keluar sia-sia.
Tetapkan Batas Ketika melakukan Self-Reward
Tetapkan batasan ketikan kamu ingin melakukan self-reward, kamu harus tau kapan self-reward dilakukan dan batasi setiap bulannya. Sehingga kamu tidak akan terjebak dalam aktifitas implusif yang berkedok self-reward.
Batasi Akses E-Commerce
Tips selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah dengan membatasi akses e-commerce, dengan membatasi akses ke e-commerce dapat mengurangi keinginanmu untuk melakukan impulsive buying.
Bayar dengan Uang Tunai
Menggunakan kartu kredit atau debit membuat pengeluaran lebih mudah. Menggunakan uang tunai bisa jadi solusi karena kamu dapat benar-benar “melihat” kepergian uang itu, yang diharapkan mampu mempengaruhi psikologis kamu untuk nge-rem pengeluaran.
Setelah kamu mengetahui tentang impulsive buying dan cara mengatasinya, kamu bisa mulai mempertimbangkan kembali ketika ingin membeli barang. Jangan sampai kamu mempunyai kebiasaan impulsive buying yang berlanjut, apalagi dengan berkedok self-reward, karena itu bukanlah hal baik untuk keuanganmu.
Oleh karena itu sebelum kebiasaan itu berlanjut dan makin susah diatasi, coba perbaiki pelan-pelan dengan cara di atas ya.
Author
Sinta Guslia