Home / Rubrik / Berita

Tinggal Sebatang Kara Diusia Hampir Satu Abad, Nek Fatimah Atun Senang Dapat Perhatian dari Rumah Yatim Kalbar

gambar-headline
Kalimantan Barat Post Views: 15

Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat kembali memberikan perhatiannya kepada lansia sebatang kara yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.

 

Kali ini, perhatian tersebut diberikan kepada nenek Fatimah Atun (92), warga Jalan Tanjung Raya II GG. Ampera, Kelurahan Parit Mayor, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak.

 

Pada Jumat (30/12) lalu, tim relawan Rumah Yatim cabang Kalbar menyambangi kediaman nek Fatimah Atun untuk menyerahkan bantuan biaya hidup berupa uang tunai. Bantuan ini diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup nek Fatimah Atun.

 

Raut wajah bahagia tidak bisa disembunyikan Fatimah saat menerima bantuan tersebut. . "Ya Allah, terima kasih Kaka Abang sudah memikirkan orang-orang seperti nenek. Semoga Allah memberikan kemudahan dan keselamatan." Ungkap nek Fatimah Sumringah.

 

Nimas Amalia Ulfa, salah satu relawan Rumah Yatim Kalbar menuturkan jika nek Fatimah tinggal sendiri di tanah milik warga. Rumah tersebut hanya sepetak dan tidak memiliki barang berharga.

 

Semasa hidupnya nenek belum pernah menikah, sehingga dimasa tuanya ia hanya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, lansia ini hanya mengandalkan kebaikan dari warga sekitar dan bantuan dari pemerintah sebanyak 900 ribu perbulannya.

 

"Kondisi nenek saat ini sudah lemah dan sakit-sakitan, sehingga beliau sudah tidak sanggup lagi untuk bekerja. Ketika menerima bantuan dari warga atau pemerintah, nenek akan menghematnya supaya cukup untuk waktu lama. Sesekali nenek beli makan dengan paha ayam, namun seringnya sama nasi dicampur sambal aja," tutur Nimas.

 

Meski hidup sebatang kara, nek Fatimah Atun tetap bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang baik. Salah satunya ketua RT setempat yang menanggung biaya listrik dan air untuk nenek.

 

"Senang sekali bisa bertemu dengan nek Fatimah Atun. Beliau adalah sosok orangtua yang sangat ceria dan senang berpantun. Bahkan ketika kami datang ke rumah nenek, beliau menyambut kami dengan pantun berbunyi Pisang raye masaknye raye, Pisang hijau masak diujung. Orang kaye bertambah kaye,

Saye miskin mengadu untung." Paparnya.

 

Nimas berharap bantuan yang diberikan Rumah Yatim bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan kebaikan untuk nek Fatimah Atun. "Semoga nenek sehat terus dan selalu dikelilingi oleh orang-orang baik," tutupnya.


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu