Di Desa Cangkring, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal Jawa Tengah, ada seorang lansia yang tinggal sebatang kara dan bertahan hidup dengan mencari rongsokan.
Ia adalah Kakek Tahir (80), diusianya yang hampir menginjak satu abad, Kakek Tahir masih harus bekerja keras sendiri untuk menyambung hidup.
Dengan tubuh ringkih, penglihatan rabun dan kaki yang bengkok, kakek berjalan kaki mencari rongsokan selama lima jam. Dalam tiga hari, lansia ini hanya hanya mendapat penghasilan 5 ribu saja
"Uang yang kakek dapet dipakai untuk beli beras seadanya. Kalo berasnya habis terus rongsokan kakek belum terjual, kakek tidak makan, paling kakek minum air aja," ungkap kakek Tahir kepada tim Rumah Yatim cabang Jawa Tengah.
Kakek Tahir saat ini tinggal seorang diri di sebuah rumah tak layak huni. Istrinya sudah meninggal 10 tahun karena sakit paru-paru, sementara anaknya sudah menikah dan tinggal di luar kota. Kondisi ekonomi anak kakek Tahir terbatas sehingga mereka jarang memberikan uang untuk kakek.
Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai, bingkisan buah dan perlengkapan mandi mencuci untuk kakek Tahir.
Bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id , bantuan diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup kakek Tahir selama beberapa bulan kedepan.
Raut wajah bahagia ditunjukan kakek Tahir ketika menerima bantuan tersebut. Ia tidak menyangka akan menerima bantuan dengan jumlah banyak dari Rumah Yatim dan para donatur.
"Alhamdulillah kakek sangat senang dan bersyukur bisa menerima bantuan ini. Terima kasih Rumah Yatim dan para donatur atas bantuannya. Semoga Allah membalas semuanya," ujar kakek Tahir.
Author
Sinta Guslia