Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah dikenal sebagai pendiri Diniyah Putri yang lahir pada 26 Oktober 1900 dan wafat 26 Februari 1969. Rahmah merupakan seorang reformator pendidikan Islam dan juga pejuang kemerdekaan Indonesia. Rahmah merupakan pendiri Diniyah Putri, perguruan yang sekarang ini meliputi taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
Pada masa revolusi Nasional Indonesia, Rahmah mempelopori pembentukan unit perbekalan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di Padang Panjang dan menjamin semua perbekalan serta membantu pengadaan alat senjata mereka.
Rahmah pernah mengenyam pendidikan di dunia school yang dipimpin oleh kakaknya yaitu Zainuddin Labay El Yunusy. Namun Rahmah tidak puas mengenai sistem koedukasi yang mana pelajar putra dan putri bercampur dalam satu kelas.
Lalu Rahmah pun berinisiatif menemui beberapa Ulama di Minangkabau dengan tujuan memperdalam agama. Beliau juga mempelajari ilmu praktis secara privat yang nantinya akan diajarkan untuk murid-muridnya.
Berkat dukungan kakaknya, Rahmah mendirikan Diniyah Putri tepat pada 1 November 1923 yang tercatat menjadi sekolah agama Islam khusus perempuan pertama di Indonesia.
Rahmah juga memimpin Haha No Kai di Padang Panjang pada masa pendudukan Jepang di Sumatera Barat, Rahmah berperan untuk membantu perwira Giyugun.
Di waktu perang kemerdekaan, Rahmah menjadi pelopor berdirinya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di Padang Panjang dan menyeru muridnya untuk membantu melawan penjajah sesuai dengan kesanggupan mereka, Meskipun mereka hanya mampu menyediakan obat-obatan dan makanan.
Rahmah ditangkap oleh Belanda dan ditahan di rumah tahanan perempuan Padang Panjang pada 7 Januari 1949. Lalu beliau dipindahkan ke Padang. Ketika pemilu 1955, Rahmah berhasil terpilih sebagai anggota DPR mewakili Masyumi, namun tidak pernah lagi hadir di sidang sesudah ikut bergerilya mendukung Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Universitas Al-Azhar membuka Kulliyatul Banat fakultas yang dikhususkan untuk perempuan karena terinspirasi oleh keberadaan Diniyah Putri. Universitas Al-Azhar pun memberikan gelar kehormatan "Syekhah" untuk Rahmah yang belum pernah diberikan sebelumnya kepada perempuan manapun di dunia ini ketika Rahmah mengunjungi Mesir pada 1957, usai dua tahun sebelumnya Imam Besar Al-Azhar Abdurrahman Taj berkunjung ke Diniyah Putri.
Rahmah El Yunusiyah juga dijunjung tinggi di Indonesia, pada 13 Agustus 2013 Pemerintah Indonesia menganugerahkannya tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana secara anumerta.
Pada 26 Februari 1969 Rahmah meninggal dunia secara mendadak di usianya ke 68 tahun dalam keadaan berwudhu mau melaksanakan shalat Magrib. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman keluarga yang berlokasi di samping rumahnya.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh