Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat kembali menyalurkan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, biskuit, susu dan perlengkapan mandi mencuci untuk Adit (14), anak yatim di Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak.
Semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id, diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup Adit dan keluarganya.
Abdurrohim, kepala cabang Rumah Yatim Kalbar menyampaikan jika bantuan tersebut diterima langsung oleh Lina selaku ibunda Adit. Raut wajah penuh haru bahagia ditunjukan oleh Lina ketika menerima bantuan tersebut.
"Kebetulan Adit sedang kerja markir jadi pas kami kesana tidak ketemu. Meski tidak bertemu, mudah-mudahan bantuan ini bisa membuatnya dia dan keluarganya senang," ujarnya.
Abdurrohim berharap, bantuan ini bisa memberikan manfaat, berkah dan bisa meringankan beban Adit dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Sementara itu, Lina mewakili Adit mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini. Kata Lina, bantuan ini amat sangat berarti dan membantu.
"Bantuan ini sangat membantu kami, saat ini saya tidak bisa kerja karena lagi sakit, kaki saya susah untuk digerakkan. Jadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kami hanya mengharapkan penghasilan dari Adit jadi tukang parkir. Saya tidak tega sama Adit karena harus berjuang sendirian, saya kasihan sama dia karena kesusahan memenuhi kebutuhan sehari-hari," tuturnya.
Lina melanjutkan, hanya doa yang bisa ia dan keluarganya berikan untuk membalas semua kebaikan ini. "Semoga Rumah Yatim semakin besar dan banyak dipercaya oleh masyarakat, agar semakin banyak lagi membantu warga yang membutuhkan. Semoga para donatur diberikan kesehatan, dimurahkan rezekinya dan dilancarkan segala urusannya oleh Allah, aamiin," paparnya.
Sejak ditinggal meninggal ayahnya 8 tahun lalu, Adit tinggal bersama ibu, adik dan neneknya di sebuah rumah tak layak huni milik sang nenek.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Lina ibu Adit bekerja sebagai buruh cuci gosok. Adit yang tidak tega melihat sang ibu berjuang sendiri berinisiatif membantu dengan bekerja sebagai tukang parkir setiap pulang sekolah.
Namun sudah beberapa bulan ini, tepatnya setelah sang ibu di operasi kista dan usus buntu Adit terpaksa tidak sekolah karena harus fokus mencari nafkah.
Sebenarnya Adit ingin sekali bisa kembali sekolah, namun ia sadar betul akan kondisinya yang terbatas.
Di sekolahnya, Adit dikenal sebagai anaknya yang pintar secara akademik maupun non akademik. Pihak sekolahnya selalu melibatkan Adit dalam perlombaan lari maraton. Adit pun sudah beberapa kali juara.
#pejuangkebaikan, terima kasih sudah membantu Adit melalui Rumah Yatim. Semoga kebaikan para donatur dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya balasan.
Saat ini Rumah Yatim masih melakukan aksi penggalangan dana untuk Adit. Mari salurkan donasi terbaikmu untuk membebaskan Adit dari putus sekolah. Besar kecilnya bantuan yang diberikan akan sangat bermanfaat dan berarti untuk Adit.
.
Author
Sinta Guslia