Akhir-akhir ini masih menjadi sorotan mengenai nama-nama menteri dan wakil menteri di kabinet Merah Putih Prabowo Gibran, salah satunya yaitu Stella Christie yang merupakan sosok pakar psikologi kognitif dan beliau lulusan Harvard, menjabat menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi.
Stella Christie disini menjadi pendamping Satriyo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi. Seperti yang telah diumumkan oleh Pak Prabowo Subianto, Presiden RI di Istana Merdeka pada hari Minggu, (20/10) lalu.
Stella Christie juga merupakan Profesor dan Guru Besar dari Universitas Tsinghua. Ia pun aktif menjadi seorang peneliti di universitas yang berlokasi di Beijing, China tersebut.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini profil Stella Christie Ahli Psikologi Kognitif.
Stella Christie lahir di Medan pada 11 Januari 1979, ia adalah seorang profesor dan guru besar asal Indonesia.
Beliau telah menyelesaikan gelar S1 di Fakultas Psikologi Harvard University pada 2004. Stella Christie meraih gelar Magna Cum Laude with Highest Honor.
Rekam jejak pendidikan yang luar biasa terus terukir, setelah mendapatkan gelar S1, Stella melanjutkan S2 dan S3 di Northwestern University dengan mengambil konsentrasi psikologi kognitif. Pada 2015 sampai 2016, Stella pernah menjadi peneliti tamu di Universitas Standford.
Pada 2012 sampai 2018, Stella menjadi Guru Besar di Swarthmore Colleges yang mana menjadi nomor 3 universitas paling baik di Amerika Serikat. Sejak 2018 sampai sekarang, Stella menjadi Guru Besar di Universitas Tsinghua yang merupakan Universitas top 20 di Dunia berdasarkan ranking QS World University Ranking 2025. Di kampus itu juga, ia bekerja sebagai pengajar di Departemen Psikologi, Ketua Riset di Laboratorium Otak dan Kecerdasan, dan Direktur Pusat Kognisi Anak.
Bukan hanya itu, Stella memperkenalkan dirinya merupakan ilmuwan di bidang cognitive science. Beliau mempelajari bagaimana manusia berpikir.
Stella sering melaksanakan penelitian tentang cara kerja otak hingga relasinya dengan hal sosial. Beliau menyatakan bahwa manusia cerdas karena mampu berpikir secara relasional.
Dari beberapa jurnal yang dibuatnya, terdapat salah satu jurnal Stella bertajuk "Where hypotheses come from: Learning new relations by structural alignment" (dipublikasikan di Journal of Cognition and Development) yang dibuat bersama rekannya, D. Gentner, berhasil meraih Editor's Choice Award for Best Article.
"Tentu saja dari Kementerian Dikti Sains dan Teknologi fokus kami adalah pengembangan SDM dan bagaimana kita bisa mengeluarkan inovasi-inovasi baru," kata Stella sesudah dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin, (21/10), sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh