Banyak orang muslim termasuk kita tanpa sadar tengah meremehkan dosa. Mungkin kita berpikir dosa yang kecil tidaklah mengapa. Padahal, dari dosa kecil itulah akan tercipta dosa yang besar.
Seperti pepatah mengatakan, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitulah jika dosa-dosa kecil dikerjakan secara terus menerus maka akan menjadi dosa besar.
Disebutkan hadits dalam Shahih Bukhari, dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Sesungguhnya kalian melakukan suatu amalan dan menyangka bahwa itu lebih tipis dari rambut. Namun kami menganggapnya di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sesuatu yang membinasakan,” (HR. Bukhari no. 6492).
Nasihat Ibnu Batthol mengatakan, “Sesuatu dosa yang dianggap remeh bisa menjadi dosa besar, ditambah lagi jika terus menerus melakukan dosa.”
Nasihat Abu Ayyub Al Anshori berkata, “Sesungguhnya seseorang melakukan kebaikan dan terlalu percaya diri dengannya dan meremehkan dosa-dosa, maka ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan ia penuh dengan dosa. Sesungguhnya seseorang melakukan kejelekan dalam keadaan terus merasa bersalah, maka ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan aman.”
Nasihat Fudhail bin Iyadh rahimahullah:
“Setiap kali engkau menganggap kecil ‘satu dosa’, maka dia akan menjadi besar di sisi Allah. Sebaliknya, setiap kali engkau telah menganggap besar satu dosa, maka dia pun akan menjadi ‘kecil’ di sisi Allah.” [Dzammul Hawaa hal 184]
Ibnul Mu’taz berkata:
“Tinggalkanlah dosa, baik yang kecil maupun yang besar, karena itulah arti takwa. Dan berbuatlah seperti orang yang berjalan di atas tanah berduri, sehingga ia berhati-hati terhadap apa yang ia lihat. Janganlah kamu meremehkan dosa kecil, karena gunung itu berasal dari tumpukan kerikil kecil.” [Jami’ul Ulum Wal Hikam oleh Ibnu Rajab, I/402]
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
“Janganlah sekali-kali kamu meremehkan kemaksiatan yang kecil, sebagaimana rumput yang lemah dapat dianyam menjadi tali yang dapat menarik kapal-kapal.” [Badaa’i al-Fawaid, 3/338]
Seorang penyair berkata:
“Janganlah sekali-kali meremehkan dosa kecil yang kamu candui, karena garis itu menjadi satu susunan disebabkan titik-titiknya.” [Al-‘Ithr al-Wardi Syarh La Amiyyah Ibni Al-Wardi, 25]
Kadang orang menganggap remeh perkara yang menurutnya kecil dan biasa saja. Padahal orang-orang shaleh jaman dulu sangat wara‘ atau berhati-hati khawatir terjerumus pada dosa.
Menganggap remeh suatu dosa kecil hingga menjadikan dosa tersebut sebuah kebiasaan akan menjerumuskan kita kepada neraka dan mendapat murka Allah.
Semoga Allah selalu menerangi hati kita untuk selalu berhati-hati dalam menjalani hidup. Semoga kita bisa terus bertaubat meminta ampun kepada Allah dari dosa kecil atau besar yang telah dilakukan secara sadar ataupun tanpa sadar
Author
Sinta Guslia