Home / Rubrik / Berita

Mengenal Sahabat Rasul Muadz Bin Jabal

gambar-headline
Indonesia Post Views: 61

Muadz bin Jabal al-Anshari al-Khazraji adalah salah satu sahabat nabi yang terkenal pendiam. Muadz bin Jabal ialah seorang pemuda dengan paras tampan rupawan, bahkan ia termasuk pemuda Anshar yang paling tersohor, dermawan, lemah lembut dan pemalu. 

 

Dilansir dari Ahmad Rofi' Usmani dalam buku Muhammad Sang Kekasih, Muadz bin Jabal lahir di Madinah sekitar 20 tahun sebelum hijrah atau sekitar 603 M. 

 

Disebutkan juga, Muadz bin Jabal yaitu sahabat nabi yang paling paham tentang hal halal haram. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Umatku yang paling mengetahui hal halal dan haram adalah Muadz."

 

Muadz bin Jabal mengenal Islam pertama kali melalui Mushab bin Umair yang datang ke Yatsrib sebab diutus oleh Rasulullah SAW.

 

Ketika ia mendengar seruan mengenai Islam, Muadz yang pada saat itu baru berumur sekitar 20 tahun langsung menyatakan keislamannya. 

 

Muadz bin Jabal juga termasuk di antara 72 orang yang hadir dalam perjanjian 'Aqabah kedua yang terjadi setahun sebelum hijrah.

 

Pada saat Rasulullah SAW sudah berhijrah ke Madinah, Muadz senantiasa menjalani hari-harinya di tempat beliau.

 

Rasulullah SAW memberikan bimbingan langsung kepada Muadz dengan mempelajari Al-Qur'an dan hukum Islam. Oleh sebab itu, ia dikenal sebagai salah satu sahabat yang ahli di bidang ini.

 

Muadz bin Jabal juga mempunyai kecerdasan dan cekatan dalam berpikir. Ingatan beliau sangat luar biasa kuat, bahkan di antara sahabat dekat Rasulullah SAW ia begitu terlihat dikaruniai kelebihan yang menonjol dalam bidang fiqih dan hukum. 

 

Hal tersebutlah yang menyebabkan Rasulullah SAW mengatakan, "Umatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah Muadz bin Jabal".

 

ketaqwaan Muadz juga tidak usah diragukan lagi karena begitu tinggi. Sehingga saat ditanya Rasulullah SAW mengenai hakikat keimanannya Muadz pun memberi jawaban, "Tiap aku songsong datangnya pagi, aku menyangka tidak akan menemui lagi ambang sore. Dan tiap senja menjelang, aku selalu bersiap untuk tidak lagi sempat menyambut fajar berikutnya."

 

Muadz memiliki kecerdasan dan imannya yang kuat sehingga Rasulullah SAW merasa sangat menyayangi Muadz bin Jabal. Kejeniusan Muadz bin Jabal dalam bidang fiqih disempurnakan karena sikap rendah hatinya. 

 

Sesudah Rasulullah SAW meninggal, ia sering muncul dalam majelis diskusi. Walaupun Muadz bin Jabal usianya paling muda, ia juga yang paling pintar, tetapi ia merupakan sahabat Rasulullah SAW yang paling pendiam.

 

Dikutip dari buku Yang Merangkak Ke Surga: Sirah 60 Sahabat Rasulullah SAW karya Khalid Muhammad Khalid, mendeskripsikan sosok Muadz bin Jabal yaitu sosok yang lapang hati dan berbudi pekerti tinggi. Ia selalu memberi secara berlimpah dan dengan hati yang ikhlas.

 

Pada suatu ketika Rasulullah SAW wafat, Muadz bin Jabal masih tinggal di Yaman, sejak ia dikirim Nabi Muhammad SAW kesana untuk membimbing kaum Muslimin dan mengajarinya mengenai agama secara detail, Muadz menjadi seorang yang kaya raya. 

 

Oleh karena itu, Umar bin Khattab yang mengetahui hal tersebut memiliki niatan untuk meminta harta Muadz dan membagikannya untuk kebutuhan khalifah. Umar bin Khattab segera menuju ke rumah Muadz dan menjelaskan semua masalah tersebut. Tanpa menunggu jawaban dari Abu Bakar selaku Khalifah yang menjabat di masa itu. 

 

Muadz juga sosok pribadi yang bersih dan ia tidak mendapatkan kekayaan tersebut dengan tidak halal. Muadz tidak mendapatkannya dari dosa dan menerima barang yang syubhat atau sesuatu yang diragukan atau tidak jelas keadaannya, karena hukumnya yang tidak jelas dan samar-samar, maka lebih baik ditinggalkan. 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

1 bulan yang lalu