Kebahagiaan kini tengah dirasakan Kaiyimah (12), anak tangguh penjual daun pakis keliling di Desa Kuala Mandor B, kecamatan Kuala Mandor B, kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Pasalnya beberapa hari lalu ia menerima bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, bumbu dapur dan perlengkapan mandi mencuci dari Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat.
Semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id
"Alhamdulillah senang sekali bisa menerima bantuan ini. Terima kasih Rumah Yatim dan para donatur, bantuan ini sangat berarti untuk aku dan nenek. semoga Allah membalas semua kebaikan Rumah Yatim dan para donatur," ujar Kaiyimah.
Menurut penuturan Abdurrohim, kepala cabang Rumah Yatim Kalimantan Barat, saat ini Kaiyimah tinggal bersama neneknya disebuah rumah kecil tak layak huni. Orang tua Kaiyimah sudah lama berpisah dan pergi entah kemana saat Kaiyimah masih bayi.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Kaiyimah dan neneknya berjualan daun pakis keliling. Daun pakis itu mereka dapat dari semak-semak di hutan dan dijual seharga seribu perikatnya. Mereka tidak jualan daun pakis setiap hari, tapi hanya seminggu tiga kali saja.
"Ketika jualan, Kaiyimah hanya membawa 10 ikat daun pakis saja, jadi penghasilannya hanya 10 ribu kalo daun pakisnya laku semua," ujarnya.
Selain jualan daun pakis, Kaiyimah juga sering membantu neneknya menjadi buruh penoreh getah karet. Setiap pagi, ia dan neneknya pergi ke kebun karet dengan jarak yang cukup jauh untuk bekerja. Getah yang mereka cari, di kumpulkan dulu selama 4 hari baru bisa di jual. Dari hasil kerja nya Kaiyimah dan neneknya hanya mendapat 5 ribu per kilogram.
"Kaiyimah sekolahnya bagian siang, jadi dari pagi pukul 06:00 sampai 09:00 ia kerja menoreh karet bareng neneknya, penghasilan yang didapat dia tidak menentu, tergantung banyak tidaknya getah karet yang terkumpul," terang Abdurrohim.
Meski sudah melakukan dua pekerjaan, Kaiyimah dan neneknya sering sering sekali kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap hari mereka makan dengan lauk seadanya, Kaiyimah jarang sekali jajan dan menggunakan tas serta sepatu lusuh.
Kaiyimah ingin sekali membeli sepatu baru, dia rela tidak jajan demi bisa nabung untuk beli sepatu baru, namun tabungannya masih sedikit dan belum cukup untuk membeli sepatu baru.
Hidup tanpa sosok kedua orang tua membuat Kaiyimah tumbuh jadi anak yang mandiri, tangguh dan memiliki tanggung jawab besar. Ia bertekad akan terus sekolah supaya bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang dokter, Kaiyimah ingin membanggakan dan membahagiakan neneknya yang sudah merawatnya dari bayi.
"Kaiyimah merupakan anak yang pintar dan pekerja keras, dia sangat layak dibantu dan didukung pendidikannya. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa meningkatkan semangat Kaiyimah dalam menuntut ilmu dan menjalani hari-harinya. Semoga kedepannya Rumah Yatim bisa kembali membantu Kaiyimah," tutur Abdurrohim.
Terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Kaiyimah melalui Rumah Yatim, semoga kebaikan para donatur dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya balasan.
Mari lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi masyarakat prasejahtera yang merasakan berkah dan manfaatnya, salurkan donasi terbaikmu di Rumah Yatim, silahkan klik tombol donasi.
Author
Sinta Guslia