Home / Rubrik / Berita

Diterlantarkan Orang Tua dan Harus Rawat Adik Seorang Diri, Ippang Bersyukur Dapat Bantuan dari Rumah Yatim Sulsel

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 12

Sungguh pilu nasib yang harus dialami Muhammad Irvan atau sering disapa Ippang (13), warga Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.

Sejak diterlantarkan kedua orang tua karena bercerai, Ippang hanya tinggal dengan adiknya yang masih berusia 4 tahun disebuah kontrakan sederhana berukuran 2x3 meter. Ia pun terpaksa putus sekolah karena kondisi ini.

 

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bayar kontrakan, anak tangguh ini bekerja sebagai penjual kaos kaki keliling milik orang lain dengan upah 10 ribu rupiah perharinya.

Kepada tim relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan, Ippang bercerita jika ketika dirinya jualan, adiknya selalu dititipkan ke tetangga. Ia terpaksa melakukan hal itu karena tidak tega kalau harus mengajak mereka keliling jualan seharian.

 

Sebelum hanya tinggal berdua dengan adiknya, Ippang tinggal bersama kakeknya, namun sayang sang kakek sudah meninggal dunia setahun lalu.

"Dulu pas aku jualan, adik dijaga sama kakek, tapi sejak kakek meninggal, aku cuman bisa nitip adik ke tetangga, Alhamdulillah tetangga pada baik," ungkapnya.

 

Ippang melanjutkan jika penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkadang untuk makan pun sulit, apalagi untuk bayar kontrakan. "Penghasilan aku hanya cukup untuk makan sekali aja, kadang aku kasih ke adik biar adik makan banyak. Untuk bayar kontrakan ngga cukup, ini aku udah nunggak berbulan-bulan, untungnya pemilik kontrakan baik mau masih biarin kami tinggal disini. Meskipun begitu aku ga enak, aku pengen bayar kontrakan dan tunggakannya," paparnya.

 

Ippang menuturkan jika dirinya sangat sedih atas ketegaan kedua orang tuanya yang sudah menelantarkan ia dan adiknya.

"Sejak ibu dan bapak cerai dan pergi entah kemana, aku ngga sekolah lagi, padahal aku sangat ingin sekolah biar bisa wujudin cita-cita aku. Aku juga kasihan ke adik yang masih sangat kecil, dia sering sekali nangis karena kangen ibu bapak. Kalo adik lagi kangen ibu bapak, aku cuman bisa nyuruh dia buat berdoa semoga ibu bapak pulang," ungkapnya.

 

Sebagai bentuk dukungan dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, biskuit, sirup dan perlengkapan mandi mencuci untuk Ippang dan adiknya. Semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id. 

Raut wajah bahagia bercampur haru ditunjukkan Ippang ketika menerima bantuan tersebut.

"Terima kasih Rumah Yatim khususnya para donatur yang sudah memberikan semua ini. Aku sama adik sangat senang sekali, semoga Allah membalas semuanya," ujar Ippang.

 

Ia melanjutkan jika akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, membayar tunggakan kontrakan, modal jualan dan untuk membeli kebutuhan adiknya.

 

 

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

6 hari yang lalu