Musim pancaroba dengan perubahan cuaca yang tidak menentu dan suhu yang fluktuatif saat ini membuat imun pada tubuh mudah menurun sehingga sangat mudah terserang berbagai penyakit, salah satunya infeksi norovirus.
Di daerah yang dilalui garis khatulistiwa, umumnya masalah kesehatan akibat virus ini bisa terjadi antara November—April. Sementara itu, di negara lainnya biasa terjadi pada April—September.
Norovirus adalah salah satu jenis virus yang menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan. Virus ini sangat mudah ditularkan dan bisa menimbulkan gejala berupa muntah atau diare.
Setidaknya, terjadi 685 juta kasus infeksi Norovirus di dunia setiap tahunnya, dengan 200 juta kasus di antaranya dialami oleh balita.
Jumlah kasus infeksi Norovirus meningkat pada musim dingin, sehingga Norovirus juga dikenal dengan "kuman diare musim dingin." Beberapa orang menyebut serangan virus ini dengan flu perut atau muntaber.
Bagaimana Cara Penularannya?
Norovirus menular melalui kontak langsung dengan pengidap, mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi atau menyentuh permukaan yang telah terpapar virus dan memaparkannya kembali ke bagian wajah.
Ketika seseorang dengan norovirus muntah, virus dapat menyebar melalui udara dan mencemari permukaan. Virus juga menyebar melalui feses, artinya seseorang yang tidak mencuci tangan secara menyeluruh setelah menggunakan kamar mandi dapat menularkannya. Popok kotor juga bisa menjadi sumber norovirus.
Menurut ilmuwan, norovirus tergolong tangguh dan dapat bertahan hidup di permukaan selama berhari-hari. Kemampuan itu membuatnya mudah menyebar di tempat-tempat yang tidak dibersihkan secara rutin.
Gejala Norovirus
Beberapa gejala yang dapat timbul saat seseorang mengalami infeksi virus ini, antara lain:
Mual dan muntah.
Terserang diare.
Sakit perut atau kram.
Mengalami demam ringan.
Nyeri pada otot.
Sakit kepala.
Biasanya seseorang mengalami gejala 12 sampai 38 jam setelah terinfeksi Norovirus, dan kebanyakan orang membaik dalam 1 hingga 3 hari. Namun, penelitian menunjukkan seseorang yang merasa sudah membaik masih dapat menyebarkan Norovirus selama 2 minggu atau lebih.
Beberapa orang bisa saja tidak mengalami gejala apa pun saat terserang infeksi ini. Namun, seseorang yang mengalami kondisi tersebut masih tetap bisa menyebarkan virusnya ke orang lain.
Diagnosis
Infeksi dari norovirus biasanya didiagnosis berdasarkan gejala yang dirasakan. Selain itu, dokter juga membutuhkan sampel tinja guna melakukan pengujian di laboratorium. Setelah dipastikan terdapat virus ini pada hasil pemeriksaan tersebut, tindakan medis mungkin diperlukan.
Komplikasi
Gangguan yang disebabkan oleh virus ini dapat menimbulkan komplikasi berbahaya jika dibiarkan. Hal yang paling umum terjadi adalah dehidrasi. Saat tubuh dibiarkan mengalami dehidrasi dalam waktu yang lama, komplikasi yang bisa terjadi berupa batu ginjal, infeksi saluran kemih, hingga gagal ginjal akut.
Pengobatan Norovirus
Sayangnya, infeksi Norovirus belum ditemukan obatnya. Jalan terbaik adalah membiarkan sistem kekebalan tubuh bekerja dengan sendirinya untuk melawan infeksi ini. Jika terinfeksi, hal terbaik yang harus dilakukan adalah tetap beristirahat di rumah sampai merasa lebih baik.
Untuk membantu meringankan gejala, kita juga bisa melakukan langkah berikut:
1. Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi
2. Mengonsumsi oralit
3. Mengonsumsi berbagai makanan yang mudah tubuh cerna, seperti bubur.
4. Mengonsumsi paracetamol untuk meredakan sakit kepala dan badan
Pencegahan Norovirus
Norovirus lebih mudah menyebar di tempat-tempat tertutup yang banyak orang berkumpul, seperti sekolah, rumah makan dan rumah sakit. Nah, beberapa tindakan pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko terkena virus ini, antara lain:
1. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama jika ingin menyentuh wajah atau mulut.
2. Membersihkan berbagai makanan yang akan kamu konsumsi, seperti buah dan sayur.
3. Memasak makanan yang akan kamu konsumsi, terutama makanan laut, secara menyeluruh.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika lebih dari 3 hari gejala Norovirus tidak membaik, lebih baik segera kunjungi pelayanan kesehatan terdekat. Terlebih jika mengalami muntah parah, ada darah dalam tinja, merasakan sakit perut berlebih, hingga dehidrasi.
Author
Sinta Guslia