Kemiskinan membuat Hamzah (37) dan keluarganya harus menjalani masa-masa yang sangat sulit.
Dimulai dari sulitnya memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, sampai harus pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain karena tidak bisa membayar uang sewa.
Saat ini, Hamzah, istri dan ketiga anaknya tinggal disebuah kontrakan kecil berukuran3x 4 meter di wilayah Bantul. Di kontrakan tersebut tidak ada barang berharga kecuali tas yang berisi pakaian lusuh.
"Kami baru beberapa hari ini tinggal disini karena di kontrakan sebelumnya tidak bisa bayar. Sebelum kesini kami sempat tinggal di Masjid selama tiga hari. Di kontrakan tidak ada barang atau makanan, semua barang dari kasur, kompor, gas sudah dijual untuk makan sehari-hari," ucap Hamzah kepada tim relawan Rumah Yatim Yogyakarta.
Hamzah bercerita jika diri dan keluarganya berasal dari Bogor. Mereka merantau ke Bantul untuk mencari peruntungan hidup. Namun, selama di Bantul Hamzah kesulitan mendapat pekerjaan, ia dan keluarganya sangat kesulitan untuk membeli bahan makanan.
"Saya disini kerja serabutan, kadang jadi kuli bangunan atau bantu-bantu. Tapi kerjaannya sangat jarang. Saya kasihan ke istri dan anak-anak yang suka kelaparan. Anak pertama dan kedua saya sekolah pake seragam, tas dan sepatu bekas Pemberian orang, mereka tidak pernah jajan," papar Hamzah.
Sebagai wujud perhatian dan kepeduliannya, Rumah Yatim cabang Yogyakarta memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai dan bantuan perlengkapan sekolah berupa seragam, tas, sepatu dan alat tulis lengkap kepada Hamzah dan Keluarganya.
"Bantuan ini merupakan bantuan lanjutan untuk pak Hamzah dan Keluarganya. Beberapa hari lalu pak Hamzah mendatangi kantor kas Rumah Yatim untuk meminta bantuan. Beliau datang dari Bantul ke jalan Kaliurang dengan menaikin bus dan jalan kaki. Kata pak Hamzah, dirinya nekat pergi ke kantor kas Rumah Yatim dengan uang seadanya, berharap bisa mendapat banyak kebaikan," tutur Sri, salah satu relawan Rumah Yatim Yogyakarta.
Ia melanjutkan jika bantuan ini diterima langsung oleh Hamzah dan Keluarganya. Raut wajah bahagia penuh haru ditunjukan mereka ketika menerima bantuan ini.
"Pak Hamzah dan Keluarganya sampai menangis ketika menerima bantuan ini, mereka tidak menyangka jika Rumah Yatim akan mendatangi kontrakannya," kata Sri.
Usai menerima bantuan, tidak lupa Hamzah dan Keluarganya mengucapkan banyak terima kasih serta mendoakan Rumah Yatim dan para donatur.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan kebahagiaan untuk mereka. Semoga pak Hamzah diberikan rezeki yang lancar supaya bisa memenuhi kebutuhan keluarganya," ungkap Sri.
Tidak hanya memberikan bantuan biaya hidup dan perlengkapan sekolah. Rumah Yatim pun mengajak anak pertama dan kedua Hamzah untuk tinggal di asrama Rumah Yatim Yogyakarta, supaya kehidupan dan pendidikannya terjamin.
"Alhamdulillah anak pertama dan kedua pak hamzah sangat senang dan ingin tinggal di asrama. Mereka ingin sekolah sampai perguruan tinggi dan menjadi orang sukses supaya bisa mengangkat derajat keluarga. Insya Allah dalam waktu dekat ini akan kami urus semuanya, agar mereka bisa segera tinggal di asrama. Mereka adalah anak-anak yang baik, shalehah dan pintar. Mereka sangat layak di dukung pendidikannya," tutup Sri.
Author
Sinta Guslia