Maraknya virus Human Metapneumovirus (HMPV) di Cina menimbulkan kekhawatiran global. Virus ini memiliki kemiripan dengan flu biasa, namun bagi sebagian orang dapat menyebabkan pneumonia dan bronkitis 

Menyusul laporan maraknya virus HMPV di Cina, dilansir dari BBC Indonesia bahwa terdapat sejumlah anak di Indonesia dilaporkan terinfeksi Virus Human Metapneumovirus (HMPV). 

Pejabat senior bidang kesehatan dari Cina juga menyatakan bahwa jumlah infeksi virus tersebut meningkat khususnya terhadap kelompok usia 14 tahun ke bawah. 

Peristiwa ini mengingatkan kita kembali terhadap peristiwa lima tahun yang lalu ketika munculnya covid-19 di Cina dan menjadikan pandemi global dengan korban kurang lebih 7 juta kematian. 

Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan menyatakan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan.

"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV," ucap Menteri Budi seperti yang dilansir dari BBC Indonesia. 

Kita sebaiknya lebih meningkatkan kewaspadaan kita mengenai kesehatan, agar kita dijauhkan dari yang namanya virus Human Metapneumovirus (HMPV). 

Ahli epidemiologi, Tjandra Yoga Aditama, menerangkan bahwa HMPV dikenal pertama kali pada sebuah publikasi jurnal ilmiah di Belanda, Juni 2001 silam.

"Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga," imbuh Budi.