Home / Rubrik / Berita

Batasi Penggunaan Gawai pada Anak untuk Menjaga Kesehatan Mental

gambar-headline
Indonesia Post Views: 104

Zaman sekarang perkembangan teknologi yang semakin maju membuat anak-anak di semua kalangan gemar untuk bermain gawai. Penggunaan gawai yang berlebih atau tanpa adanya batasan terhadap seseorang terutama anak-anak akan berdampak buruk terhadap kesehatan mental mereka. 

 

Sebagian banyak orang tua merasa dilema dan khawatir terhadap anak-anaknya mengenai masalah gawai. Terlebih lagi pada saat masa pandemi presentasi ketergantungan anak kepada aplikasi yang ada di dalam gawai sangat melonjak atau mengalami kenaikan yang signifikan.

 

Sekarang ini yang menjadi masalah yang cukup krusial untuk kebanyakan orang tua ialah kecanduan gawai terhadap anak-anaknya khususnya di anak usia sekolah. 

 

Beralihnya fungsi gawai sebagai media belajar online menjadi media game online telah menjadikan beberapa kasus gangguan mental pada anak dalam bentuk gaming disorder, yang tentunya hal itu membuat miris. Meningkatnya jumlah pasien anak di Rumah Sakit Jiwa merupakan bentuk dampak dari kecanduan gawai. Oleh karena itu perlu diperhatikan apabila anak sedang menggunakan gawai agar perkembangan mental anak di negeri kita menjadi lebih baik. 

 

Dari 2018, WHO sudah menetapkan gaming disorder sebagai salah satu bentuk gangguan mental dan diklasifikasikan sama dengan kelompok gangguan berjudi. Gaming disorder mayoritas dialami oleh anak maupun remaja hingga dewasa yang berjenis kelamin laki-laki. Hal itu karena laki-laki lebih tertarik terhadap hal yang bersifat tantangan dan ketangkasan. Sementara anak perempuan yang kecanduan gawai lebih banyak mengakses pada media sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp maupun TikTok. 

 

Tetapi semua bentuk aplikasi yang dimainkan mereka, ketika estimasi waktu yang digunakan terhadap gawai melebihi batas wajar, maka hal itu mengindikasikan mereka termasuk pada tahap kecanduan. 

 

Sebagai orang tua kita harus bisa membatasi penggunaan gawai pada anak dengan melakukan kegiatan lain yang bisa mengalihkan anak terhadap gawai. 

 

Kita bisa mengajak anak untuk beraktivitas kepada alam seperti bermain, olahraga, beternak, berkebun, ataupun memancing yang menjadi langkah efektif untuk mengalihkan perhatian anak dari gawai.

 

Kita juga bisa mengajak anak-anak untuk berlibur, makan bersama, beribadah bersama ataupun nonton tv bersama sebagai usaha kita sebagai orang tua demi menciptakan suasana lingkungan yang menyenangkan dan nyaman untuk anak dan merupakan solusi utama untuk mengalihkan sumber rasa bahagia yang selama ini sudah mereka dapatkan dari dunia virtualnya dalam gawai. Usaha tersebut juga harus didukung oleh perubahan sikap dan perilaku orang tua sebagai contoh kepada anak dalam menggunakan gawai dengan lebih selektif menentukan waktu dalam menggunakan gawai terutama di hadapan anak-anak. 

 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

6 bulan yang lalu