Home / Rubrik / Berita

Konsumsi Gula Berlebihan Pada Balita Dan Anak Tak Hanya Pengaruhi Kesehatan Gigi dan Hiper Aktivitas

gambar-headline
Bandung Post Views: 13

Makanan ataupun minuman manis sering kali menjadi favorit anak-anak. Padahal, jika dikonsumsi berlebihan, gula pada anak bisa berdampak pada kesehatan dan tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, konsumsi makanan ataupun minuman manis pada anak perlu dibatasi.

 

Para ahli menyarankan agar anak mengonsumsi tidak lebih dari 24 gram atau sekitar (5–6 sendok teh) gula dalam sehari. Namun, tanpa disadari, ada beragam makanan maupun minuman dengan kadar gula tinggi yang kerap dikonsumsi anak-anak, mulai dari permen, kue kering, biskuit, cokelat, jus buah kemasan, sirup, hingga minuman bersoda.

Tak hanya itu, kandungan gula pada susu untuk anak juga perlu diperhatikan, terutama susu kemasan yang mengandung berbagai jenis perasa buatan. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya memberikan susu rendah gula untuk menghindari efek buruk kelebihan gula pada anak.

 

Tak Hanya mempengaruhi kesehatan gigi dan Hiper Aktivitas pada anak, dampak buruk kelebihan asupan gula juga bisa membuat :

 

1. Penurunan daya ingat dan konsentrasi

Sebuah penelitian menyatakan bahwa kebiasaan mengonsumsi asupan gula berlebih pada anak dapat mengganggu kemampuan otak untuk berfungsi secara optimal. Bahkan, kondisi ini juga bisa berdampak pada penurunan daya ingat dan konsentrasi anak sehingga dapat memengaruhi prestasi belajar di sekolah.

 

2. Obesitas

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa 8 dari 100 anak di Indonesia menderita obesitas. Selain faktor genetik dan kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat, termasuk konsumsi gula berlebih, juga menjadi penyebab anak mengalami obesitas.

 

3. Penyakit diabetes

Asupan gula berlebih pada anak yang dibiarkan hingga dewasa juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes. Dalam jangka panjang, penyakit diabetes yang tidak terkontrol dapat memicu beragam penyakit serius, seperti kerusakan saraf, masalah fungsi ginjal, gangguan penglihatan, atau stroke.

 

4. Mempengaruhi kecerdasan anak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat menurunkan nilai tes IQ, terutama pada anak yang berisiko tinggi mengalami obesitas.

 

5. Penurunan energi jangka panjang

Gula memberikan energi langsung tetapi dapat menyebabkan penurunan energi jangka panjang bila dikonsumsi berlebihan. Ini karena tubuh terasa lelah setelah mengalami "kerusakan" akibat terlalu banyak gula

Selain itu, gula dapat merusak pembuluh darah kecil di otak, yang dapat menyebabkan kerusakan otak jangka panjang dan menurunkan kecerdasan.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membatasi asupan gula pada anaknya dan mencari sumber energi alternatif yang lebih sehat yang membantu menjaga gula darah dan menjaga fungsi otak tetap optimal.

 

6. Kanker Prankeas

Terlalu banyak memberikan gula pada bayu dan anak l dapat menyebabkan potensi kanker pankreas.

 

Cara Membatasi Porsi Gula pada Anak

Orang tua perlu mengetahui porsi gula yang aman bagi anak. Anak usia 2–18 tahun, hanya diperbolehkan mendapat asupan kurang dari 24 gram atau 5-6 sendok teh tambahan gula per harinya. Konsumsi gula seharusnya tidak lebih dari 10% total kalori setiap hari.

 

Dianjurkan untuk membiasakan anak mengonsumsi pemanis alami pengganti gula yang ada di dalam madu dan buah. Selain itu, jangan lupa untuk membiasakan anak menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang, berolahraga secara rutin, dan mencukupi waktu istirahat.

Bila perlu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi asupan gula harian yang tepat bagi anak agar kebutuhan nutrisinya selalu tercukupi dengan baik dan terhindar dari dampak kelebihan gula pada anak.

 

 

Semoga bermanfaat.


Author

img-author

Sinta Guslia

1 minggu yang lalu