Home / Rubrik / Berita

Buamo, Tunanetra Pemanjat Pohon Kelapa di Bondowoso Sumringah Dapat Bantuan Sapi dan Biaya Hidup

gambar-headline
Jawa Timur Post Views: 22

Senyum merekah terpancar di wajah Buamo (52), penyandang tunanetra yang hidup sebatang kara di Sukosari Lor, Kecamatan Sukosari, kabupaten Bondowoso saat kembali menerima bantuan dari Rumah Yatim cabang Jawa Timur.

 

Jika sebelumnya Buamo menerima bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci. Kini ia menerima bantuan Program Ekonomi Produktif berupa satu ekor sapi betina, pembuatan kandang, pembelian Vitamin dan uang tunai untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup Buamo.

 

"Alhamdulillah ya Allah, bapak tidak menyangka akan menerima bantuan ini. Terima kasih kepada Rumah Yatim dan semua donatur yang telah memberikan bantuan ini, semoga bantuan ini bisa menjadi berkah dan amal jariyah untuk tim Rumah Yatim dan semua donatur. Sekali lagi terima kasih, bapak akan merawat sapi ini sebaik mungkin, setiap hari bapak akan selalu mendoakan Rumah Yatim dan para donatur," tutur Buamo.

 

Sementara itu menurut Ramdhan Burhanudin kepala cabang Rumah Yatim Jawa Timur, total bantuan yang diberikan untuk Buamo yakni sebesar 20 juta rupiah. Semua Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id beberapa bulan lalu. 

 

"Alhamdulillah bantuan Ekonomi Produktif amanah dari para donatur kembali diterima oleh pak Buamo, beliau terlihat sangat senang dan terharu ketika menerima bantuan ini," ujarnya.

 

 

Keterbatasan yang dimiliki Buamo tidak membuatnya menyerah dalam mencari nafkah. Ia tak mau kondisi spesialnya dimanfaatkan untuk mencari belas kasihan orang lain.

 

Sehari-hari Buamo menjalani profesinya sebagai tukang panjat pohon kelapa milik warga sekitar. Ditemani sebatang tongkat kayu, Buamo tertatih-tatih menelusuri lorong hutan menuju kebun untuk memanjat pohon kelapa. Meski kedua matanya tak bisa melihat, namun ketajaman firasatnya mampu membuatnya menentukan pohon kelapa yang mana yang memiliki buah siap panen.

 

Dalam sehari, Buamo mampu memanjat 4 pohon kelapa dan mengambil 10 buah kelapa. Nantinya buah kelapa itu akan diantarkannya ke orang yang menyuruhnya dan ia diupah dengan 2 buah kelapa.

 

Agar kelapa tersebut bisa dijual, Buamo akan mengumpulkannya selama beberapa hari. Jika sudah terkumpul banyak, kelapa tersebut akan dijualnya seharga 4 ribu rupiah perbuahnya.

 

Selama menunggu kelapanya terjual, Buamo hanya makan seadanya, bahkan sering juga ia tidak makan karena persediaan beras sudah habis.

 

“Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu pak Buamo melalui Rumah Yatim. Semoga bantuan ini bisa membantu meningkatkan ekonomi pak Buamo dan kelak bisa menjadikan beliau seorang Muzakki, bukan lagi mustahik. Semoga bantuan ini pun bisa menjadi berkah, ladang pahala dan kebaikan untuk para donatur,” tutup Ramdhan.

 

 

 

#pejuangkebaikan, mari bersama kita bantu warga prasejahtera untuk berdaya, agar kelak mereka bisa menjadi seorang muzakki, tidak lagi menjadi mustahik. Salurkan donasi terbaikmu melalui Rumah Yatim.

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu