Home / Rubrik / Berita

Rumah Yatim Penuhi Semua Kebutuhan Hidup Kakak Beradik Yatim Piatu Penggulung Benang di Tegal

gambar-headline
Jawa Tengah Post Views: 5

Rumah Yatim cabang Jawa Tengah menyerahkan bantuan biaya hidup berupa uang tunai sebesar Rp. 100.000.000; untuk Salsa (10) dan Asraf (9), kakak beradik yatim piatu di Desa Kademangaran, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

 

Bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id, diberikan untuk membantu memenuhi semua kebutuhan Salsa dan Asraf mulai dari kebutuhan sehari-hari, pendidikan dan kesehatan mereka.

"Alhamdulillah bantuan diterima langsung oleh Salsa, Asraf dan neneknya. Mereka begitu terharu dan bahagia ketika menerima bantuan ini. Kata Salsa, bantuan ini akan digunakan untuk membeli sembako, pakaian, seragam, sepatu, perlengkapan sekolah, perlengkapan mandi mencuci, membayar hutang serta sisanya akan ditabung untuk kebutuhan hidup dan pendidikan kedepannya," tutur Saefudin.

 

Ia melanjutkan, usai menerima bantuan, Salsa, Asraf dan neneknya berdoa untuk kebaikan Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini. "Mereka berdoa sembari menangis, mereka tidak menyangka akan menerima bantuan sebanyak ini," ungkap Saefudin.

 

Sejak ditinggal meninggal kedua orang tua, Salsa dan Asraf harus berjuang untuk bisa menyambung hidup dan pendidikan nya. Disaat anak seusia mereka sedang asyik-asyiknya bermain dan bermanja dengan orang tua setelah pulang sekolah, mereka justru harus bekerja sebagai buruh penggulung benang dengan upah hanya 3 ribu rupiah. 

Sedih memang nasib yang harus Salsa dan Asraf jalani saat ini, tapi mereka tidak punya pilihan lain. Mereka pun sebenarnya ingin hidup dengan kasih sayang orang tua, namun apa daya, diusianya yang masih sangat kecil, mereka harus kehilangan kedua orang tua.

 

Diketahui, ayah Salsa dan Arifin meninggal ketika Salsa berusia dua tahun dan Arifin satu tahun. Sementara ibu mereka meninggal beberapa bulan lalu karena sakit lambung. Sejak saat itu, mereka tinggal dan dirawat nenek kakek yang sehari-harinya bekerja sebagai penenun sarung dengan upah Rp 14.000.

"Salsa dan Asraf jarang sekali jajan dan beli perlengkapan sekolah. Mereka ikut bekerja karena tidak tega melihat kakeknya kerja keras sendiri. Meski hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat terbatas, mereka tidak pernah menyerah dalam mencari ilmu. Mereka ingin mewujudkan cita-cita dan menjadi orang sukses agar bisa membanggakan Almarhum ayah dan ibu mereka, serta membahagiakan nenek dan kakek mereka," tutur Saefudin.

 

Ia berharap, dengan adanya bantuan ini mereka bisa semangat lagi dalam menjalani hari-harinya terutama sekolah dan ibadahnya. Ia pun berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, kebahagiaan dan berkah untuk mereka.

"Mudah-mudahan bantuan ini pun bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu Salsa dan Asraf melalui Rumah Yatim," tutupnya.


Author

img-author

Sinta Guslia

1 minggu yang lalu